
Bandara Komodo Layani Penerbangan Australia, Singapura & KL
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
25 September 2018 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, NTT, saat ini tengah ditawarkan ke investor swasta. Total, dana investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 3 triliun terdiri dari belanja modal Rp 1,17 triliun dan belanja operasional Rp 1,83 triliun.
Pengembangan antara lain mencakup perpanjangan runway, perluasan apron, pembangunan terminal internasional, pembangunan terminal kargo, penambahan luas terminal domestik, dan lain sebagainya.
Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Paulana Pramesti, mengatakan Bandara Komodo nantinya ditargetkan dapat membuka rute internasional ke Kuala Lumpur (Malaysia), Singapura, Perth dan Darwin (Australia).
Adapun saat ini di bandara tersebut belum dibuka penerbangan internasional.
"Labuan Bajo punya potensi pariwisata yang bagus dan nilai investasinya juga tidak terlalu besar," katanya, Selasa (25/9/2018).
Saat ini tercatat sejumlah investor sudah tertarik untuk terlibat dalam pengembangan Bandara Komodo, antara lain PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, GVK (India), dan Incheon International Airport Corporation (Korea Selatan).
Paulana mengatakan proses tender ditargetkan pada Oktober ini dengan financial closing dan transaction pada semester I tahun depan. Adapun pembangunan diharapkan dapat dimulai pada semester II 2019.
"Konsesi diberikan selama 25 tahun dan akan berlaku sesudah konstruksi dimulai, atau sejak 2020 hingga 2044," kata Paulana.
(ray/dru) Next Article Changi Cs Kelola Bandara Komodo, Digenjot 4 Juta Penumpang
Pengembangan antara lain mencakup perpanjangan runway, perluasan apron, pembangunan terminal internasional, pembangunan terminal kargo, penambahan luas terminal domestik, dan lain sebagainya.
Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Paulana Pramesti, mengatakan Bandara Komodo nantinya ditargetkan dapat membuka rute internasional ke Kuala Lumpur (Malaysia), Singapura, Perth dan Darwin (Australia).
Adapun saat ini di bandara tersebut belum dibuka penerbangan internasional.
"Labuan Bajo punya potensi pariwisata yang bagus dan nilai investasinya juga tidak terlalu besar," katanya, Selasa (25/9/2018).
![]() |
Saat ini tercatat sejumlah investor sudah tertarik untuk terlibat dalam pengembangan Bandara Komodo, antara lain PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, GVK (India), dan Incheon International Airport Corporation (Korea Selatan).
![]() |
Paulana mengatakan proses tender ditargetkan pada Oktober ini dengan financial closing dan transaction pada semester I tahun depan. Adapun pembangunan diharapkan dapat dimulai pada semester II 2019.
"Konsesi diberikan selama 25 tahun dan akan berlaku sesudah konstruksi dimulai, atau sejak 2020 hingga 2044," kata Paulana.
(ray/dru) Next Article Changi Cs Kelola Bandara Komodo, Digenjot 4 Juta Penumpang
Most Popular