
Incheon Asal Korsel Tertarik Kembangkan Bandara Komodo Rp 3 T
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
25 September 2018 13:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menawarkan proyek pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo kepada sekitar 50 investor dengan skema Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha/KPBU (Public-Private Partnership/ PPP).
Nilai investasi yang ditawarkan pemerintah berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) mencapai Rp 3 triliun, terdiri atas belanja modal (capex) senilai Rp 1,17 triliun dan belanja operasional (opex) senilai 1,83 triliun.
Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Paulana Pramesti, mengatakan sejumlah investor sudah menyatakan tertarik di antaranya PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, GVK (India) dan Incheon International Airport Corporation (Korea Selatan).
Dari sejumlah nama investor itu, yang paling menarik perhatian tentu saja Incheon. Seperti diketahui, Bandara Incheon yang terletak di Seoul selalu konsisten menjadi bandara terbaik di dunia berdasarkan penilaian Airport Council International.
Paulana mengatakan investor swasta itu nantinya akan melakukan pengembangan seperti perpanjangan runway dari 2.250 m menjadi 2.450 m, perluasan terminal penumpang, apron dan fasilitas lainnya.
"Kondisinya Bandara Komodo saat ini bagus, traffic-nya juga bagus dengan 500 ribu penumpang per tahun atau 50% kapasitas saat ini. Nanti ada perpanjangan runway, perluasan terminal, perluasan apron, pembangunan terminal internasional, kargo, dan gedung penunjang lainnya," jelas Paulana kepada CNBC Indonesia di gedung BKPM, Selasa (25/9/2018).
Saat ini, kapasitas terminal baru sebesar 1 juta penumpang, dengan proyeksi pertumbuhan 10% per tahun sehingga pada 2044 kapasitas diharapkan dapat mencapai 4 juta penumpang per tahun.
(ray/ray) Next Article Tiket Pesawat Jakarta-Purbalingga Dijual, 1 Juni Bisa Terbang
Nilai investasi yang ditawarkan pemerintah berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) mencapai Rp 3 triliun, terdiri atas belanja modal (capex) senilai Rp 1,17 triliun dan belanja operasional (opex) senilai 1,83 triliun.
![]() |
Dari sejumlah nama investor itu, yang paling menarik perhatian tentu saja Incheon. Seperti diketahui, Bandara Incheon yang terletak di Seoul selalu konsisten menjadi bandara terbaik di dunia berdasarkan penilaian Airport Council International.
Paulana mengatakan investor swasta itu nantinya akan melakukan pengembangan seperti perpanjangan runway dari 2.250 m menjadi 2.450 m, perluasan terminal penumpang, apron dan fasilitas lainnya.
![]() |
"Kondisinya Bandara Komodo saat ini bagus, traffic-nya juga bagus dengan 500 ribu penumpang per tahun atau 50% kapasitas saat ini. Nanti ada perpanjangan runway, perluasan terminal, perluasan apron, pembangunan terminal internasional, kargo, dan gedung penunjang lainnya," jelas Paulana kepada CNBC Indonesia di gedung BKPM, Selasa (25/9/2018).
Saat ini, kapasitas terminal baru sebesar 1 juta penumpang, dengan proyeksi pertumbuhan 10% per tahun sehingga pada 2044 kapasitas diharapkan dapat mencapai 4 juta penumpang per tahun.
(ray/ray) Next Article Tiket Pesawat Jakarta-Purbalingga Dijual, 1 Juni Bisa Terbang
Most Popular