
Internasional
Venezuela Tuduh Tetangganya Bantu Serangan Bom Drone
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 September 2018 12:40

Caracas, CNBC Indonesia - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada hari Senin (24/9/2018) menuduh pemerintah sayap kanan Chile, Kolombia, dan Meksiko membantu "teroris" yang mencoba membunuhnya dalam serangan drone di awal Agustus.
Ketiga negara tersebut membantah tuduhan Venezuela bahwa mereka terkait dengan penyerangan menggunakan drone yang membawa bahan peledak selama parade militer. Serangan tersebut terjadi di tengah kegaduhan antara Caracas yang terisolasi secara diplomatik dan Amerika Latin.
[Gambas:Video CNBC]
Maduro menunjukkan video seorang pria muda Venezuela bernama Henryberth Rivas yang berkata di siaran televisi hari Senin malam bahwa dia berpartisipasi dalam serangan drone terhadap presiden, dilansir dari Reuters.
Dalam video itu, Rivas berkata pasca-penyerangan dia diarahkan oleh sekomplotan untuk mencari perlindungan di Kedutaan Besar Chile di Caracas. Dari situ, dia disebut akan diselundupkan ke Kedutaan Meksiko, kemudian ke Kedutaan Kolombia, dan pada akhirnya melintasi perbatasan ke Kolombia.
Namun, Kedutaan Besar Chile tutup dan rencana gagal dilakukan, kata Rivas.
Menanggapi hal tersebut Maduro berkata, "Hari ini kami memiliki elemen meyakinkan tentang partisipasi diplomat-diplomat Chile, Kolombia, dan Meksiko dalam melindungi orang-orang yang melakukan aksi teroris ini". Dia juga menampilkan video Rivas yang diduga sedang ditahan.
Reuters tidak dapat memastikan kejadian yang terjadi di video tersebut.
Maduro pun tidak menyediakan bukti dugaan peran ketiga kedutaan yang disebutkan. Kementerian Informasi Venezuela tidak merespons permintaan komentar terkait hal ini.
Para kritikus pemerintah berkata Maduro seringkali membuat tuduhan tanpa dasar terhadap negara-negara yang memiliki ideologi berlawanan dan hendak menyalahkan hiperinflasi Venezuela yang mengacaukan upah masyarakat, bahan makanan utama yang kurang, dan kejahatan yang merajalela.
Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez mengatakan pada akhir pekan lalu Caracas telah memutuskan bahwa Chile, Kolombia, dan Meksiko terlibat dalam penyerangan itu.
Ketiga negara membantah tuduhan itu.
"Chile menolak fitnah pemerintah Venezuela yang tidak memiliki kredibilitas untuk mengalihkan situasi kemanusiaan yang sangat serius di negara itu dengan sukses," kata Menteri Luar Negeri Chili Roberto Ampuero kepada jurnalis hari Senin.
Kementerian Luar Negeri Meksiko menyampaikan pihaknya sudah meminta kehadiran Duta Besar Venezuela untuk Meksiko yakni Maria Lourdes Urbaneja untuk menyerahkan surat yang menolak "tuduhan tidak berdasar" itu.
"Para diplomat Meksiko selalu bertindak sesuai dengan hukum internasional dan Konvensi Wina," kata kementerian itu.
(prm) Next Article Maduro Menang Pemilu Kontroversial, Jadi Presiden Venezuela 3 Periode
Ketiga negara tersebut membantah tuduhan Venezuela bahwa mereka terkait dengan penyerangan menggunakan drone yang membawa bahan peledak selama parade militer. Serangan tersebut terjadi di tengah kegaduhan antara Caracas yang terisolasi secara diplomatik dan Amerika Latin.
[Gambas:Video CNBC]
Maduro menunjukkan video seorang pria muda Venezuela bernama Henryberth Rivas yang berkata di siaran televisi hari Senin malam bahwa dia berpartisipasi dalam serangan drone terhadap presiden, dilansir dari Reuters.
Namun, Kedutaan Besar Chile tutup dan rencana gagal dilakukan, kata Rivas.
Menanggapi hal tersebut Maduro berkata, "Hari ini kami memiliki elemen meyakinkan tentang partisipasi diplomat-diplomat Chile, Kolombia, dan Meksiko dalam melindungi orang-orang yang melakukan aksi teroris ini". Dia juga menampilkan video Rivas yang diduga sedang ditahan.
Reuters tidak dapat memastikan kejadian yang terjadi di video tersebut.
Maduro pun tidak menyediakan bukti dugaan peran ketiga kedutaan yang disebutkan. Kementerian Informasi Venezuela tidak merespons permintaan komentar terkait hal ini.
![]() |
Para kritikus pemerintah berkata Maduro seringkali membuat tuduhan tanpa dasar terhadap negara-negara yang memiliki ideologi berlawanan dan hendak menyalahkan hiperinflasi Venezuela yang mengacaukan upah masyarakat, bahan makanan utama yang kurang, dan kejahatan yang merajalela.
Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez mengatakan pada akhir pekan lalu Caracas telah memutuskan bahwa Chile, Kolombia, dan Meksiko terlibat dalam penyerangan itu.
Ketiga negara membantah tuduhan itu.
"Chile menolak fitnah pemerintah Venezuela yang tidak memiliki kredibilitas untuk mengalihkan situasi kemanusiaan yang sangat serius di negara itu dengan sukses," kata Menteri Luar Negeri Chili Roberto Ampuero kepada jurnalis hari Senin.
Kementerian Luar Negeri Meksiko menyampaikan pihaknya sudah meminta kehadiran Duta Besar Venezuela untuk Meksiko yakni Maria Lourdes Urbaneja untuk menyerahkan surat yang menolak "tuduhan tidak berdasar" itu.
"Para diplomat Meksiko selalu bertindak sesuai dengan hukum internasional dan Konvensi Wina," kata kementerian itu.
(prm) Next Article Maduro Menang Pemilu Kontroversial, Jadi Presiden Venezuela 3 Periode
Most Popular