Harga Minyak Tembus US$ 80, Pertamina: Harapan ada di ICP

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 September 2018 20:13
Harga minyak tembus US$ 80 per barel, bagaimana dampaknya dengan Pertamina?
Foto: Peluncuran Mandatori B20 di Lapangan Kementerian Keuangan, Jumat (31/8/2018) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak jenis Brent sudah menembus US$ 80 per barel untuk kontrak pengiriman November 2018. Ditambah lagi, pertemuan antara negara-negara produsen minyak dunia pada hari Minggu (23/9/2018) memutuskan untuk tidak mengubah suplai ke pasar global meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyerukan kenaikan output minyak untuk menurunkan harga.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengakui hal ini bisa memengaruhi beban perusahaan. Kendati demikian, ia mengatakan, hal itu diluar kontrol perusahaan, dan masih ada harapan dari harga minyak mentah Indonesia (ICP). Pasalnya, jika harga minyak naik, berarti harga ICP juga naik.



"Beban, ya, tapi kan ada harga crude kita juga meningkat. Ada ekspor dan impor, memang impornya masih lebih tinggi, namun Pertamina berusaha meningkatkan produksi supaya impor tidak tinggi, kan sudah penerapan B20 juga, artinya bisa kurangi kebutuhan impor," ujar Adiatma kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (24/8/2018).

Adapun, di sektor kelistrikan, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N Sommeng mengakui, harga minyak dunia memang berpengaruh terhadap sektor kelistrikan. Kendati demikian, hal itu diharapkan masih bisa ditutupi oleh subsidi.

"Harga minyak memang berpengaruh, ya kembang kempis juga. Makanya ada subsidi, mudah-mudahan bisa tertutupi. Tapi, minyak itu hanya 0,4% dari energi listrik primer, yang banyak itu batu bara makanya dipatok harganya US$ 70 per ton," ujar Andy kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Sebagai informasi, harga minyak mentah jenis Brent di pasar dunia sudah melewati level US$ 80 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak November 2014 lalu.

Harga Brent untuk kontrak November di bursa ICE Futures Europe Senin (24/9) pukul 6.12 AM waktu Eastern Time atau pukul 17.28 WIB telah mencapai US$ 80,67 per barel. Sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) berada di harga US$ 72,13 per barel untuk kontrak pengiriman November mendatang.
(gus) Next Article Harga Minyak Naik, Pertamina Ketar-Ketir Laba 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular