Target Lifting 2019 Turun, ESDM Tetap Harus Kerja Keras

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 September 2018 19:48
Kementerian ESDM bakal kerja keras untuk kejar target lifting 775 ribu barel per hari
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah dan Badan Anggaran telah menyepakati asumsi lifting minyak untuk 2019 sebesar 775 ribu barel per hari, sama dengan proyeksi lifting di tahun ini. 

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, angka asumsi tersebut merupakan pengingat supaya pemerintah bekerja lebih giat lagi untuk meningkatkan produksi minyak siap jual."Ada keinginan dari DPR agar pemerintah, dalam hal ini SKK Migas untuk bekerja lebih giat lagi agar bisa mencapai lebih dari apa yang ada sekarang. Positif kok itu pesannya," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (20/9/2018).



Lebih lanjut, ia mengatakan, salah satu upaya untuk menjaga produksi minyak siap jual Indonesia tersebut yakni dengan melakukan investasi di pengeboran mencari lapangan-lapangan eksplorasi baru.

"Kita semua harus kerja keras agar target 775 ribu bisa tercapai. Para KKKS itu kami akan lihat apakah masih bisa ada lagi atau tidak ruang untuk meningkatkan produksi itu. Contohnya kemarin lapangan Sukowati kan meningkat banyak, kami lihat apakah ada atau tidak Sukowati-Sukowati yang lain," pungkas Arcandra. 

Adapun, sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, salah satu upaya lain untuk mempertahankan atau mengejar target asumsi lifting yakni 775 ribu barel per hari, yakni dengan upaya dari ExxonMobil.

Lebih lanjut, ia menuturkan, ExxonMobil tengah membuat pendingin (cooler) yang nantinya dapat membantu menambah lifting minyak paling tidak di kisaran 5-10 ribu barel per hari. Bagaimana caranya? Djoksis menjelaskan, ada perbedaan temperatur yang memengaruhi produksi minyak. Pada malam hari, produksi minyak ExxonMobile naik, dan menjadi turun ketika di siang hari.

Sehingga, harapannya, dengan pendingin yang dipasang pada siang hari, produksinya bisa menjadi sama atau konstan dengan produksi di malam hari. Djoko mengatakan, pendingin ini akan selesai dibangun akhir tahun ini, sehingga pada 2019 mendatang sudah bisa digunakan.

"Makanya, kami berharap upaya dari Exxon itu bisa menjaga produksi, sehingga bisa mencapai 775 ribu barel per hari," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9/2018).
(gus) Next Article Kementerian ESDM Targetkan Lifting Minyak pada 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular