Buwas: Masyarakat Indonesia Tak Suka Beras Impor!

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
19 September 2018 13:03
Budi Waseso menolak impor beras.
Foto: Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium di Komplek Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat diketahui tidak menyukai beras impor yang disalurkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui operasi pasar.

Dirut Bulog, Budi Waseso, mengatakan beras impor berjenis pera di mana tidak sesuai selera konsumen di Indonesia.

Oleh karena itu, dia sekarang memerintahkan pihaknya untuk memprioritaskan beras hasil pengadaan dalam negeri untuk disalurkan melalui operasi pasar dan program beras sejahtera (rastra).

"Saya evaluasi hasil impor-impor yang lalu. Ternyata jenis dan taste berasnya tidak sesuai dengan selera orang Indonesia. Banyak yang komplain, 'Pak kenapa ini berasnya keras?' Kalau ini didistribusikan, masyarakat pasti komplain," kata Buwas di kantornya, Rabu (19/9/2018).


Direktur Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog, Tri Wahyudi Saleh berkomentar hal yang sama. Dia mengatakan preferensi konsumen di pasar memang menghendaki beras impor untuk dicampur dengan beras hasil produksi petani lokal.

Kendati demikian, pihaknya masih menunggu perintah dari rapat koordinasi terbatas (rakortas) di tingkat Kemenko Perekonomian untuk melakukan pencampuran beras bagi Operasi Pasar.


"Kalau ada perintah campur, saya campur. Nanti kalau dicampur, kita ditangkap lagi. Preferensi konsumen memang mintanya dicampur, mereka mau beli beras OP kalau dicampur. Prioritas konsumen pasti yang enak, beras impor menurut mereka keras dan hambar. Kita sudah sampaikan hal ini ke rakortas," jelas Tri.

Hingga hari ini (19/9/2018), realisasi pengadaan beras Bulog (dalam negeri dan impor) telah mencapai 2,7 juta ton, dengan Operasi Pasar sejak awal tahun sebanyak 347.655 ton, sebagaimana dikutip dari situs resmi Bulog.

Foto: Budi Waseso (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


Adapun dari pengadaan tersebut, Bulog mengklaim penyerapan beras dalam negeri telah mencapai 1,4 juta ton atau 52,2% dari target 2,72 juta ton di akhir tahun ini.


(ray) Next Article Ssst! Ada Preman di Balik Kemarahan Buwas Soal Beras Miskin

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular