Internasional

Topan Mangkhut Sapu China & Tewaskan 59 Orang di Filipina

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
17 September 2018 12:08
Topan Mangkhut menghantam China daratan pada hari Minggu (16/9/2018) setelah menyebabkan sejumlah kerusakan di Hong Kong dan Macau.
Foto: Pemadam Kebakaran memperkuat diri mereka saat gelombang tinggi menghantam pantai di Heng Fa Chuen(REUTERS/Bobby Yip)
Hong Kong, CNBC Indonesia - Topan Mangkhut menghantam China daratan pada hari Minggu (16/9/2018) setelah menyebabkan sejumlah kerusakan di Hong Kong dan Macau, serta menewaskan setidaknya 59 orang di Filipina utara.

Badai topan terbesar di dunia sepanjang tahun 2018 itu menumbangkan pepohonan dan membuat gedung-gedung pencakar langit di pusat kota Hong Kong bergoyang. Topan ini mencederai lebih dari 200 orang di Hong Kong sebelum mendarat di pesisir kota Jiangmen, sebelah selatan provinsi Guangdong di China.



Otoritas provinsi itu mengatakan total penduduk yang mereka evakuasi adalah 2,37 juta jiwa, dan mereka memerintahkan puluhan ribu kapal pemancing ikan untuk kembali ke pelabuhan sebelum "King of Storms" itu tiba.

Kantor penyiaran negara China Central Television (CCTV) melaporkan topan tersebut telah menewaskan dua orang di Guangdong, dilansir dari AFP.

Mangkhut menyebabkan banyak area di sebelah utara Luzon, pulau utama Filipina, tergenang air karena kedahsyatan angin membuat pohon tercerabut dari tanah dan hujan pun mengakibatkan puluhan tanah longsor.

Topan Mangkhut Sapu China & Tewaskan 59 Orang di FilipinaFoto: Penduduk berjalan melewati jalan yang rusak di ketinggian Topan Mangkhut dekat sebuah kamp penambangan yang mengubur orang-orang selama longsor di Itogon, Benguet, di Filipina. (REUTERS/Harley Palangchao)
Otoritas cuaca Hong Kong mengeluarkan peringatan maksimal untuk badai yang menghantam kota tersebut dengan kecepatan angin lebih dari 230 kilometer per jam dan melukai 213 orang, menurut data pemerintah.

Ketika badai melintasi sebelah selatan Hong Kong, pohon-pohon terbelah dua dan jalanan tertutup. Sementara itu, jendela-jendela hancur dan gedung-gedung pencakar langit, yang didesain untuk tahan terpaan badai, bergoyang.

Pemerintah Filipina mulai menghitung kerugian akibat topan yang menghantam Luzon utara pada hari Sabtu (15/9/2018). Jumlah korban tewas sudah meningkat menjadi 59 orang pada hari Minggu malam, kata pihak kepolisian, ketika semakin banyak korban tanah longsor ditemukan.

Otoritas setempat berkata mereka akan meneruskan upaya evakuasi Senin (17/9/2018) pagi. Mereka akan mencari sekelompok penambang berjumlah 20-an orang, yang diduga tewas tertimbun longsor di sebelah utara kota Baguio.

Topan Mangkhut Sapu China & Tewaskan 59 Orang di FilipinaFoto: Pemandangan tanah longsor yang disebabkan oleh topan Mangkhut yang mengubur orang-orang di sebuah kamp penambangan di Itogon, Benguet di Filipina (REUTERS/Harley Palangchao)
Di kota Baggao, Topan Mangkhut menghancurkan rumah, merusak atap dan mematikan aliran listrik. Beberapa ruas jalan juga terputus karena tertimbun longsor, sementara sisanya masih terendam air.

Peternakan di Luzon utara, yang memproduksi sebagian besar pasokan beras dan jagung negara, kebanjiran dan tanaman-tanamannya hancur sebulan sebelum dipanen.

"Kami sudah miskin, kemudian ini terjadi kepada kami. Kami kehilangan harapan," kata Mary Anne Baril, 40 tahun, salah satu petani kepada AFP.

"Kami tidak punya cara lain untuk bertahan," tuturnya sambil terisak.


Banjir di Hong Kong dan Macau

Rata-rata 20 topan dan badai menghantam Filipina setiap tahunnya dan menewaskan ratusan orang.

Korban dari Topan Mangkhut sebagian besar meninggal karena tertimbun tanah longsor, termasuk sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang. Korban tewas di Filipina termasuk seorang perempuan yang terseret ke laut di Taiwan.

Di Hong Kong, air laut pasang di Victoria Harbour dan perkampungan nelayan pesisir. Ratusan warga dievakuasi dari daerah tersebut ke tempat perlindungan badai.

Beberapa jalan tergenang air sampai setinggi pinggang orang dewasa dan beberapa bagian kota dilumpuhkan oleh banjir dan pohon tumbang.

Topan Mangkhut Sapu China & Tewaskan 59 Orang di FilipinaFoto: Warga berjalan mengarungi genangan air laut ketika gelombang tinggi menghantam pantai di Heng Fa Chuen akibat topan Mangkhut (REUTERS/Bobby Yip)
Di perkampungan nelayan Tai O, di mana banyak masyarakat tinggal di rumah panggung yang dibangun di atas laut, sebagian besar warga berusaha menyelamatkan diri dari rumah yang digenangi air.

"Banjir masuk ke rumah kami tetapi saya terus membuang air keluar. Ini adalah perlombaan melawan waktu," kata Lau King-cheung, salah satu warga, kepada AFP via telepon.

Sementara itu, banyak orang lain tetap tinggal di rumah tetapi khawatir dengan jendela di apartemen mereka yang pecah.

"Seluruh lantai dan kasur dipenuhi kaca," kata seorang warga kepada stasiun televisi lokal TVB setelah kaca kamar tidurnya pecah. "Anginnya kencang sekali."

Hampir semua penerbangan dari dan ke Hong Kong dibatalkan. Sekolah-sekolah di kota itu juga akan diliburkan pada hari Senin.

Topan Mangkhut Sapu China & Tewaskan 59 Orang di FilipinaFoto: Seorang pria berjalan ketika ombak tinggi menghantam pantai di Heng Fa Chuen akibat topan Mangkhut (REUTERS/Bobby Yip)

Di daerah perjudian di Macau, semua kasino yang berjumlah 42 unit ditutup untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Saat badai beranjak keluar dari Macau, jalan-jalan digenangi air yang naik dari pelabuhan.



Para pekerja darurat mengarahkan jalan untuk jet-ski dan sampan kecil, serta menyelamatkan warga yang terjebak.

Pemerintah dan kasino mengambil langkah pencegahan ekstra setelah Macau dihantam Topan Hato yang menyebabkan 12 orang tewas tahun lalu.
(prm) Next Article Topan Mangkhut Menuju China setelah Hantam Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular