
Darmin Janji Penundaan Proyek Infrastruktur tak Ganggu Rakyat
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
14 September 2018 14:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan penundaan proyek infrastruktur guna mengerem impor akan dilakukan secara bertahap.
Langkah tersebut diambil agar penundaan proyek tidak mengganggu kebutuhan masyarakat pada waktu-waktu tertentu.
"Misalnya, listrik ramai-ramai digeser lima tahun. Nanti kalau di tahun ketiga kurang, bagaimana?," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Oleh karena itu, saat ini pemerintah masih belum rampung menentukan proyek-proyek yang akan ditunda. Sebab, sedang dilakukan analisis atas masing-masing proyek, termasuk berapa lama proyek itu akan tertunda.
"Dilihat berapa kebutuhannya, baru kemudian ditentukan yang mana dulu. Bisa satu, dua, atau tiga tahun [penundaan]," lanjutnya.
Namun, dia memastikan, pengumuman atas penundaan proyek akan dilakukan satu kali. Artinya, pemerintah akan segera mengumukan proyek apa saja termasuk berapa lama penundaan atas masing-masing.
Sementara itu, untuk kriteria proyek yang ditunda bisa dilakukan pada seluruh proyek baik Proyek Strategis Nasional atau bukan. Landasan utama pemilihan proyek adalah melihat apakah proyek tersebut sudah masuk dalam proses financial closing.
"Kecuali dia penting sekali, dan sudah masuk daftar eligble untuk ditunda," ujar Darmin.
(miq/miq) Next Article Strategi RI Perangi 'Hantu' Defisit Neraca Dagang
Langkah tersebut diambil agar penundaan proyek tidak mengganggu kebutuhan masyarakat pada waktu-waktu tertentu.
"Misalnya, listrik ramai-ramai digeser lima tahun. Nanti kalau di tahun ketiga kurang, bagaimana?," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Namun, dia memastikan, pengumuman atas penundaan proyek akan dilakukan satu kali. Artinya, pemerintah akan segera mengumukan proyek apa saja termasuk berapa lama penundaan atas masing-masing.
Sementara itu, untuk kriteria proyek yang ditunda bisa dilakukan pada seluruh proyek baik Proyek Strategis Nasional atau bukan. Landasan utama pemilihan proyek adalah melihat apakah proyek tersebut sudah masuk dalam proses financial closing.
"Kecuali dia penting sekali, dan sudah masuk daftar eligble untuk ditunda," ujar Darmin.
(miq/miq) Next Article Strategi RI Perangi 'Hantu' Defisit Neraca Dagang
Most Popular