
OPEC: Permintaan Minyak Melambat di 2019
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
12 September 2018 19:48

LONDON, CNBC Indonesia- OPEC kembali memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia di 2018. Meski terhitung masih naik dibanding tahun ini, diperkirakan ada penurunan permintaan yang bisa membuat pasar melambat di tahun depan.
Dalam laporan bulanan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak ini mengatakan permintaan minyak dunia tahun depan akan naik menjadi 1,41 juta barel per hari (bpd). Jumlah tersebut lebih kecil 20.000 bpd dibanding bulan lalu dan proyeksinya turun dua kali berturut-turut.
Laporan ini memberikan indikasi lebih lanjut, tentang cepatnya permintaan minyak yang membantu OPEC dan sekutunya untuk menyingkirkan kelebihan pasokan yang akan dimoderasi pada 2019. Berarti tekanan pada produsen lain akan berkurang dalam menebus kerugian pasokan di Venezuela dan Iran karena sanksi sanksi Amerika Serikat (AS) yang diperbarui.
"Meningkatnya tantangan di beberapa negara berkembang, mengalami kemunduran dari perkiraan risiko pertumbuhan ekonomi global saat sedang menunjukkan sisi negatifnya," kata OPEC dalam laporannya.
"Ketegangan perdagangan telah meningkat dan konsekuensi berpotensi mengalami pengetatan moneter lebih lanjut oleh bank-bank sentral G4. Dalam kombinasi dengan meningkatnya tingkat utang global yang merupakan kekhawatiran tambahan."
OPEC juga mengatakan produksi minyak dari 15 anggotanya mengalami kenaikan sebesar 278.000 bpd menjadi 32,56 juta bpd pada Agustus, menyusul kesepakatan Juni untuk mengurangi kesepakatan pemotongan pasokan.
(gus/gus) Next Article Pertemuan Virtual OPEC+ Ditunda, Harga Minyak Ambyar
Dalam laporan bulanan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak ini mengatakan permintaan minyak dunia tahun depan akan naik menjadi 1,41 juta barel per hari (bpd). Jumlah tersebut lebih kecil 20.000 bpd dibanding bulan lalu dan proyeksinya turun dua kali berturut-turut.
Laporan ini memberikan indikasi lebih lanjut, tentang cepatnya permintaan minyak yang membantu OPEC dan sekutunya untuk menyingkirkan kelebihan pasokan yang akan dimoderasi pada 2019. Berarti tekanan pada produsen lain akan berkurang dalam menebus kerugian pasokan di Venezuela dan Iran karena sanksi sanksi Amerika Serikat (AS) yang diperbarui.
"Ketegangan perdagangan telah meningkat dan konsekuensi berpotensi mengalami pengetatan moneter lebih lanjut oleh bank-bank sentral G4. Dalam kombinasi dengan meningkatnya tingkat utang global yang merupakan kekhawatiran tambahan."
OPEC juga mengatakan produksi minyak dari 15 anggotanya mengalami kenaikan sebesar 278.000 bpd menjadi 32,56 juta bpd pada Agustus, menyusul kesepakatan Juni untuk mengurangi kesepakatan pemotongan pasokan.
(gus/gus) Next Article Pertemuan Virtual OPEC+ Ditunda, Harga Minyak Ambyar
Most Popular