
Pasokan Non-OPEC Naik, Harga Rata-rata Minyak Mentah RI Turun
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 September 2018 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan formula Indonesian Crude Price (ICP) pada Agustus 2018 mencapai US$ 69,36 per barel, turun sebesar US$ 1,33 per barel dari US$ 70,68 pada Juli 2018.
Harga ICP SLC juga mengalami penurunan sebesar US$ 2,03 per barel dari US$ 72,05 per barel pada Juli 2018 menjadi US$ 70,02 per barel.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Rabu (5/9/2018), penurunan harga minyak mentah utama di pasar Internasional ini disebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dari negara-negara Non-OPEC.
Publikasi dari International Energy Agency (IEA) Agustus 2018 memproyeksikan pasokan minyak mentah dari negara negara Non-OPEC meningkat sebesar 2 juta barel per hari pada 2018 menjadi sebesar 59.9 juta barel per hari.
Dalam publikasi tersebut dijelaskan, peningkatan pasokan minyak mentah tersebut disebabkan adanya peningkatan suplai minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, terdapat peningkatan produksi minyak mentah Brazil dari 11 proyek baru di daerah Santos Basin yang diprediksi menyimpan cadangan minyak yang besar, peningkatan produksi oil sands di Kanada dan Rusia, serta peningkatan produksi dari Meksiko dan Norwegia.
Faktor lainnya adalah peningkatan suplai minyak mentah dari negara negara OPEC, yang berdasarkan Publikasi OPEC Agustus 2018 tercatat sebesar 41 ribu barel per hari menjadi 32,323 juta barel per hari. Peningkatan itu berasal dari beberapa negara antara lain Kuwait, Nigeria, Uni Emirat Arab, dan Irak.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni masih berlanjutnya perang dagang antara AS dan China yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan minyak mentah.
Selain itu, juga ada penurunan permintaan minyak mentah Jepang pada sektor transportasi dan industri, serta untuk pembangkit listrik, akibat penggunaan gas sebagai energi alternatif.
Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada Agustus 2018 dibandingkan Juli 2018 adalah sebagai berikut:
1. Dated Brent turun sebesar US$ 1,73/ per barel dari US$ 74,35 per barel menjadi US$ 72,62 per barel.
2. WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 70,58 per barel menjadi US$ 67,85 per barel.
3. Basket OPEC turun sebesar US$ 1,17 per barel dari US$ 73,27 per barel menjadi US$ 72,10 per barel.
4. Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,11 per barel dari US$ 74,95 per barel menjadi US$ 73,84 per barel.
Harga ICP SLC juga mengalami penurunan sebesar US$ 2,03 per barel dari US$ 72,05 per barel pada Juli 2018 menjadi US$ 70,02 per barel.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Rabu (5/9/2018), penurunan harga minyak mentah utama di pasar Internasional ini disebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dari negara-negara Non-OPEC.
Dalam publikasi tersebut dijelaskan, peningkatan pasokan minyak mentah tersebut disebabkan adanya peningkatan suplai minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, terdapat peningkatan produksi minyak mentah Brazil dari 11 proyek baru di daerah Santos Basin yang diprediksi menyimpan cadangan minyak yang besar, peningkatan produksi oil sands di Kanada dan Rusia, serta peningkatan produksi dari Meksiko dan Norwegia.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni masih berlanjutnya perang dagang antara AS dan China yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan minyak mentah.
Selain itu, juga ada penurunan permintaan minyak mentah Jepang pada sektor transportasi dan industri, serta untuk pembangkit listrik, akibat penggunaan gas sebagai energi alternatif.
Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada Agustus 2018 dibandingkan Juli 2018 adalah sebagai berikut:
1. Dated Brent turun sebesar US$ 1,73/ per barel dari US$ 74,35 per barel menjadi US$ 72,62 per barel.
2. WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,73 per barel dari US$ 70,58 per barel menjadi US$ 67,85 per barel.
3. Basket OPEC turun sebesar US$ 1,17 per barel dari US$ 73,27 per barel menjadi US$ 72,10 per barel.
4. Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,11 per barel dari US$ 74,95 per barel menjadi US$ 73,84 per barel.
(miq/miq) Next Article Harga Minyak Mentah Indonesia April 2018 US$ 67,43/Barel
Most Popular