
Bulog Serap 101 Ribu Ton Gula Petani
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
06 September 2018 16:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menugaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menyerap gula hasil produksi petani tebu. Adapun gula hasil produksi petani dibeli dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 9.700/kg.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, hingga tahun depan, Bulog ditargetkan akan menyerap 560 ribu ton gula dari petani.
Adapun hingga saat ini volume beras terserap tergolong masih kecil.
"(Penyerapan) 101 ribu ton dari petani. Dari rencana 560 ribuan ton," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Menurutnya, penyerapan 101 ribu ton ini sesuai dari yang diajukan oleh Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Gula 101 ton ini sudah diserap sejak ditugaskan pada Agustus lalu.
"Dari mulai ditugaskan, 23 Agustus sampai April 2019," kata dia.
Dia menjelaskan penyerapan dilakukan Bulog setelah tebu menjadi gula.
"Kan digiling, nah terus dijual dong, nah terus kita beli. Yang digiling kan 560 ribuan ton, sekarang yang kami serap 101 ribuan. Sudah kami beli semua," tegasnya.
Sementara itu, Bulog juga terus memantau perkembangan harga beras.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan jika ada kenaikan harga maka pihaknya akan langsung melakukan operasi pasar.
"Di beberapa titik sekarang (harga beras) sudah mulai menurun. Tapi kita tetap waspada, Bulog masih diminta untuk operasi pasar sampai panen berikutnya," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Dia menjelaskan, hingga saat ini realisasi beras untuk operasi pasar sudah dilaksanakan sebanyak 2 ribu ton per hari. Namun, saat ini diminta untuk ditambahkan karena kebutuhan pasar.
"Kita kemarin rata-rata di bawah 2 ribu ton, tadi kita dipanggil untuk diperbanyak lagi. Jadi 15 ribu ton, sekarang kan kita masih 2 ribu ton per hari," jelasnya.
(ray) Next Article Harga Gula Melonjak, Bulog Siap Guyur 50 Ribu Ton Impor
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, hingga tahun depan, Bulog ditargetkan akan menyerap 560 ribu ton gula dari petani.
Adapun hingga saat ini volume beras terserap tergolong masih kecil.
Menurutnya, penyerapan 101 ribu ton ini sesuai dari yang diajukan oleh Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Gula 101 ton ini sudah diserap sejak ditugaskan pada Agustus lalu.
"Dari mulai ditugaskan, 23 Agustus sampai April 2019," kata dia.
Dia menjelaskan penyerapan dilakukan Bulog setelah tebu menjadi gula.
"Kan digiling, nah terus dijual dong, nah terus kita beli. Yang digiling kan 560 ribuan ton, sekarang yang kami serap 101 ribuan. Sudah kami beli semua," tegasnya.
Sementara itu, Bulog juga terus memantau perkembangan harga beras.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan jika ada kenaikan harga maka pihaknya akan langsung melakukan operasi pasar.
"Di beberapa titik sekarang (harga beras) sudah mulai menurun. Tapi kita tetap waspada, Bulog masih diminta untuk operasi pasar sampai panen berikutnya," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Dia menjelaskan, hingga saat ini realisasi beras untuk operasi pasar sudah dilaksanakan sebanyak 2 ribu ton per hari. Namun, saat ini diminta untuk ditambahkan karena kebutuhan pasar.
"Kita kemarin rata-rata di bawah 2 ribu ton, tadi kita dipanggil untuk diperbanyak lagi. Jadi 15 ribu ton, sekarang kan kita masih 2 ribu ton per hari," jelasnya.
(ray) Next Article Harga Gula Melonjak, Bulog Siap Guyur 50 Ribu Ton Impor
Most Popular