
Toyota Recall 1 Juta Mobil Menyusul Adanya Risiko Kebakaran
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 September 2018 16:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Toyota Motor Corp pada hari ini, Rabu (5/9/2018), mengumumkan penarikan kembali (recall) sekitar 1,03 juta unit mobil termasuk hybrid Prius Gasoline di Jepang, Amerika Utara, Eropa dan kawasan lainnya.
Recall itu terkait dengan permasalahan di kawat harness di mesin yang dapat menimbulkan risiko kebakaran.
Toyota menyatakan bahwa dalam kendaraan yang terkena dampak, kawat harness yang terhubung ke unit kontrol daya hibrida dapat bersentuhan dengan penutup pada titik sambungan.
Jika debu menumpuk pada kawat harness atau penutup, insulasi pada kabel bisa berkurang seiring waktu karena getaran kendaraan. Ini dapat menyebabkan korsleting listrik, yang dapat menghasilkan panas dan menyebabkan risiko kebakaran.
Masalah ini mempengaruhi kendaraan yang diproduksi di Jepang antara Juni 2015 sampai Mei 2018, dan termasuk versi plug-in Prius dan SUV crossover kompak C-HR yang dijual di Jepang, Eropa, Australia, dan negara lainnya.
Kira-kira setengah dari penarikan akan terjadi di Jepang, kata juru bicara Toyota Jean-Yves Jault. Hanya model Prius yang akan ditarik di Amerika Serikat, di mana sekitar 192.000 kendaraan terpengaruh, katanya.
Jault menambahkan bahwa masalah itu telah menyebabkan satu insiden korsleting di Jepang yang menghasilkan asap dari kendaraan.
(ray) Next Article Listrik Mati, Produksi Mobil Toyota Sempat Terganggu
Recall itu terkait dengan permasalahan di kawat harness di mesin yang dapat menimbulkan risiko kebakaran.
Toyota menyatakan bahwa dalam kendaraan yang terkena dampak, kawat harness yang terhubung ke unit kontrol daya hibrida dapat bersentuhan dengan penutup pada titik sambungan.
Jika debu menumpuk pada kawat harness atau penutup, insulasi pada kabel bisa berkurang seiring waktu karena getaran kendaraan. Ini dapat menyebabkan korsleting listrik, yang dapat menghasilkan panas dan menyebabkan risiko kebakaran.
Masalah ini mempengaruhi kendaraan yang diproduksi di Jepang antara Juni 2015 sampai Mei 2018, dan termasuk versi plug-in Prius dan SUV crossover kompak C-HR yang dijual di Jepang, Eropa, Australia, dan negara lainnya.
Kira-kira setengah dari penarikan akan terjadi di Jepang, kata juru bicara Toyota Jean-Yves Jault. Hanya model Prius yang akan ditarik di Amerika Serikat, di mana sekitar 192.000 kendaraan terpengaruh, katanya.
Jault menambahkan bahwa masalah itu telah menyebabkan satu insiden korsleting di Jepang yang menghasilkan asap dari kendaraan.
(ray) Next Article Listrik Mati, Produksi Mobil Toyota Sempat Terganggu
Most Popular