Jika Tak Impor, RI Kekurangan 100 Ribu Ton Beras di Februari

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
04 September 2018 20:18
Tahun ini, izin impor yang diterbitkan RI sebanyak 2 juta ton.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kembali menjelaskan justifikasi pemerintah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor beras sejumlah 2 juta ton pada tahun ini.

Enggar menjelaskan, pemerintah mengalami krisis stok cadangan beras (CBP) pada awal tahun ini akibat Operasi Pasar yang terus menerus dilakukan untuk menurunkan harga di pasaran yang melonjak sejak akhir tahun lalu. Di sisi lain, saat itu juga belum memasuki masa panen raya.

Menurutnya, stok CBP yang saat ini berada dalam posisi aman tidak akan mungkin terjadi apabila pemerintah melalui rapat koordinasi (rakortas) di Kemenko Perekonomian tidak memutuskan untuk membuka keran impor mencapai 2 juta ton.



"Ya memang kita sekarang posisinya 2,1 atau 2,2 juta ton, yang ex-impor baru masuk 1,2 juta ton dari total izin yg ditugaskan rakortas di Kemenko 2 juta ton. Itu 3 kali rapat, menugaskan Bulog melakukan lelang impor terbuka, dengan total 2 juta ton. Kalau tidak ada impor, bulan Februari [lalu] kita minus 100 ribu ton," jelas Mendag di Gedung DPR, Selasa (4/9/2018).

Sebagai informasi, pemerintah melalui rakortas di Kemenko Perekonomian pada awal tahun ini telah menugaskan Bulog untuk mengimpor beras sebanyak maksimal 2 juta ton sepanjang tahun ini.

Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar beberapa waktu lalu mengatakan, total realisasi impor hingga akhir September diperkirakan hanya mencapai 1,84 juta ton karena tidak semua negara pemasok menyanggupinya.
(ray) Next Article Lagi Musim Panen RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular