
Dolar Tembus Rp 14.900, Istana: Belum Ada Kenaikan Harga BBM
Arys Aditya, CNBC Indonesia
04 September 2018 15:23

Jakarta, CNBC Indonesia- Istana Kepresidenan menyatakan opsi penyesuaian atau penaikan harga BBM untuk menahan tekanan depresiasi nilai tukar rupiah tidak pernah dibicarakan.
Pada siang hari ini, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS hingga siang ini menyentuh Rp 14.910/US$. Ketika Indonesia mengalami hal serupa pada 2013 atau kerap disebut sebagai fenonena 'taper tantrum', Pemerintah memang memilih untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
Saat ini, opsi penaikan harga BBM sama sekali tidak dibahas meskipun sebagian pengamat, bahkan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyarankan hal tersebut mengingat tekanan utama untuk rupiah terjadi karena melebarnya defisit neraca perdagangan.
"Sampai sekarang pemerintah belum pernah membahas opsi itu," kata Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, Selasa (4/9/2018). "Pemerintah sampai sekarang masih mengoptimalisasikan pilihan kebijakan yang sudah dirancang."
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan Presiden Joko Widodo dan jajarannya sama sekali tidak membahas hal itu. "Saya belum dengar itu dibicarakan."
(gus/gus) Next Article Sri Mulyani Terima Usulan Subsidi Solar Rp 2000 per Liter
Pada siang hari ini, nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS hingga siang ini menyentuh Rp 14.910/US$. Ketika Indonesia mengalami hal serupa pada 2013 atau kerap disebut sebagai fenonena 'taper tantrum', Pemerintah memang memilih untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Sampai sekarang pemerintah belum pernah membahas opsi itu," kata Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, Selasa (4/9/2018). "Pemerintah sampai sekarang masih mengoptimalisasikan pilihan kebijakan yang sudah dirancang."
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan Presiden Joko Widodo dan jajarannya sama sekali tidak membahas hal itu. "Saya belum dengar itu dibicarakan."
(gus/gus) Next Article Sri Mulyani Terima Usulan Subsidi Solar Rp 2000 per Liter
Most Popular