
Kritik Bandara Kertajati, DPR: Diresmikan Tergesa-gesa
Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 September 2018 18:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), yang juga dikenal dengan Kertajati, dikritik anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pasalnya, setelah diresmikan pada Mei lalu, hingga kini bandara yang digadang dapat menjadi terbesar ke-2 di RI itu belum menunjukkan tajinya.
Anggota Komisi V DPR, Nurhasan Zaidi, mengatakan Bandara Kertajati terkesan diresmikan tergesa-gesa.
"Seperti menara gading. Kapan beroperasi, saya cek belum terlihat jelas," katanya, Senin (3/9/2018).
Dia menuturkan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan jajarannya.
Nurhasan menegaskan pemerintah perlu menjelaskan terkait pengembangan Bandara Kertajati.
"Perlu penjelasan sehingga ini luar biasa, supaya ada geliat ekonomi cepat jalan," ujar Nurhasan yang juga politikus PKS tersebut.
Seperti diketahui, Bandara Kertajati diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Mei 2018. Namun, penerbangan sipil perdana di bandara itu baru dilakukan 8 Juni 2018.
Hingga saat ini baru maskapai penerbangan berbiaya hemat atau low-cost carrier (LCC) Citilink dan Wings Air yang melayani penerbangan reguler.
Sementara itu, Lion Air yang dikabarkan akan membuka penerbangan di Kertajati pada Agustus, nyatanya belum melakukan hal itu.
Sebelumnya, CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan konektivitas dari dan ke bandara yang terletak di Majalengka itu menjadi pertimbangan utama perseroan.
"Dari tim kami sudah beberapa kali ke sana, kualitas memang memadai, tapi yang paling penting konektivitasnya. Kertajati itu jauh dari mana-mana, ke Bandung pakai tol itu 80 kilometer," ujar Dendy, di Menara BEI, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
(ray) Next Article 1 Juli, Penerbangan Jet Bandara Husein Pindah ke Kertajati
Pasalnya, setelah diresmikan pada Mei lalu, hingga kini bandara yang digadang dapat menjadi terbesar ke-2 di RI itu belum menunjukkan tajinya.
Anggota Komisi V DPR, Nurhasan Zaidi, mengatakan Bandara Kertajati terkesan diresmikan tergesa-gesa.
Dia menuturkan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan jajarannya.
Nurhasan menegaskan pemerintah perlu menjelaskan terkait pengembangan Bandara Kertajati.
"Perlu penjelasan sehingga ini luar biasa, supaya ada geliat ekonomi cepat jalan," ujar Nurhasan yang juga politikus PKS tersebut.
Seperti diketahui, Bandara Kertajati diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Mei 2018. Namun, penerbangan sipil perdana di bandara itu baru dilakukan 8 Juni 2018.
Hingga saat ini baru maskapai penerbangan berbiaya hemat atau low-cost carrier (LCC) Citilink dan Wings Air yang melayani penerbangan reguler.
Sementara itu, Lion Air yang dikabarkan akan membuka penerbangan di Kertajati pada Agustus, nyatanya belum melakukan hal itu.
Sebelumnya, CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan konektivitas dari dan ke bandara yang terletak di Majalengka itu menjadi pertimbangan utama perseroan.
"Dari tim kami sudah beberapa kali ke sana, kualitas memang memadai, tapi yang paling penting konektivitasnya. Kertajati itu jauh dari mana-mana, ke Bandung pakai tol itu 80 kilometer," ujar Dendy, di Menara BEI, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
(ray) Next Article 1 Juli, Penerbangan Jet Bandara Husein Pindah ke Kertajati
Most Popular