
IA-CEPA Rampung, RI Bisa Jadi Basis Produksi Australia
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
29 August 2018 17:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Perundingan perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Australia yang disebut Perjanjian Ekonomi Komprehensif IA-CEPA semakin mendekati titik temu.
Kementerian Luar Negeri berharap pembicaraan kedua negara akan selesai hari ini sehingga bisa jadi pengumuman kesepakatan itu akan dilakukan saat Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi Indonesia hari Jumat (31/8/2018).
Dengan demikian, kesepakatan yang menaungi IA-CEPA, yaitu Comprehensive Strategic Partnership (CSP), juga diharapkan akan rampung dalam waktu yang sama.
"CSP itu kemitraan Indonesia-Australia secara umum. Semua aspek, semua kerja sama," kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Edi Yusup kepada wartawan hari Rabu (29/8/2018). "Kalau IA-CEPA itu khusus perdagangan dan investasi."
Edi mengatakan IA-CEPA memiliki kelebihan dibandingkan CSP, yaitu tidak hanya bersifat bilateral antara kedua negara.
"Tapi, kita dan Australia sepakat kita mengembangkan produk bersama-sama, kita lempar ke market. Itu istilahnya powerhouse," tambahnya. "Jadi, Australia menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk mengembangkan produk bersama-sama untuk dipasarkan ke negara ketiga."
Bila benar perundingan telah rampung dan diumumkan Morrison, penandatanganan kesepakatan baru akan terjadi akhir tahun ini karena proses penyusunan naskah resmi perjanjian memerlukan waktu.
(prm/prm) Next Article Sah! RI-Australia Teken Perjanjian Ekonomi IA-CEPA
Kementerian Luar Negeri berharap pembicaraan kedua negara akan selesai hari ini sehingga bisa jadi pengumuman kesepakatan itu akan dilakukan saat Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi Indonesia hari Jumat (31/8/2018).
Dengan demikian, kesepakatan yang menaungi IA-CEPA, yaitu Comprehensive Strategic Partnership (CSP), juga diharapkan akan rampung dalam waktu yang sama.
Edi mengatakan IA-CEPA memiliki kelebihan dibandingkan CSP, yaitu tidak hanya bersifat bilateral antara kedua negara.
"Tapi, kita dan Australia sepakat kita mengembangkan produk bersama-sama, kita lempar ke market. Itu istilahnya powerhouse," tambahnya. "Jadi, Australia menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk mengembangkan produk bersama-sama untuk dipasarkan ke negara ketiga."
Bila benar perundingan telah rampung dan diumumkan Morrison, penandatanganan kesepakatan baru akan terjadi akhir tahun ini karena proses penyusunan naskah resmi perjanjian memerlukan waktu.
(prm/prm) Next Article Sah! RI-Australia Teken Perjanjian Ekonomi IA-CEPA
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular