Perjanjian Dagang Indonesia-Australia tuntas Akhir Tahun

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
21 July 2018 15:43
Sebagian besar gap negosiasi atau isu-isu yang selama ini mengganjal juga sudah berhasil disepakati.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan optimistis Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA CEPA) dapat terwujud akhir tahun ini.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Iman Pambagyo mengungkapkan sekitar 80-85% teks perjanjian sudah diselesaikan. Sebagian besar gap negosiasi atau isu-isu yang selama ini mengganjal juga sudah berhasil disepakati.

"Saya cautiously optimist. Target kita akhir tahun ini selesai, cuma kan nanti masih ada proses legal scrubbing [pengecekan teks perjanjian oleh tim hukum kedua negara] setelah perundingan selesai. Saat ini, yang masih dikerjakan tinggal menuangkan akses pasar ke dalam schedule-nya," ujar Iman di kantornya, Jumat (20/7/2018).

Penuangan akses pasar ke dalam schedule yang dimaksud Iman adalah proses eliminasi bea masuk oleh kedua negara menuju 0% dalam waktu 10 tahun. Kedua negara masih merundingkan bagaimana jangka waktu yang tepat, apakah langsung diturunkan di tahun ke-10, diturunkan setengah pada tahun ke-5, atau setiap tahun dikurangi secara bertahap hingga mencapai 0% di tahun ke-10.

"Ya yang seperti itu lah. Sangat teknis," imbuhnya.

Saat ini, perundingan IA CEPA sudah memasuki putaran ke-12 yang disebut Iman sebagai putaran final.

"Saya masih menunggu laporan dari teman-teman apakah perlu pertemuan di tingkat chief negotiator untuk menutup the last gap yang sulit-sulit, seperti permintaan Australia yang berkaitan dengan UU kita. Tapi buat saya ini sudah putaran final," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Australia Pindahkan Dubes ke Yerusalem, RI Tetap Teken CEPA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular