Luhut: Nilai Proyek Investasi dari Pertemuan IMF-WB US$ 3 M
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
27 August 2018 19:23
Jakarta, CNBC Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan menawarkan sejumlah proyek dalam pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali, Oktober mendatang.
Saat ini, telah ada beberapa proyek yang disepakati untuk mendapat pembiayaan, seperti program waste to energy atau pemanfaatan sampah sebagai sumber energi di tujuh kota. Adapun program tersebut rencananya akan diterapkan di 12 kota di Indonesia.
Selain itu, ada beberapa proyek infrastruktur lain yang telah mendapat pembiayaan seperti kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT), serta pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB).
"Ini sedang berproses, kami enggak tahu pasti total [investasi] berapa, bisa capai US$ 2 miliar sampai US$ 3 miliar. Proyeknya banyak," kata Luhut di kantornya, Senin (27/8/2018).
Selain itu, Luhut menyebut hingga kini pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar Rp 566 miliar dari jumlah pagu sebesar Rp 855 miliar demi pelaksanaan IMF-World Bank Annual Meeting. Menurut dia, sekitar Rp 400 miliar dari dana yang dikeluarkan pemerintah, nantinya juga akan kembali dalam bentuk lain.
Utamanya setelah para peserta yang diperkirakan berjumlah 15 ribu membayar kembali biaya akomodasi. Oleh sebab, dia mengatakan pemerintah menalangi terlebih dahulu biaya operasional kegiatan tersebut.
"Tanpa kita sadari, ini juga memperbaiki dan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk turis, sehingga saya perkirakan tahun depan kita bisa terima 20 juta turis. Total dalam lima tahun ini," papar Luhut.
Bila target 20 juta turis dalam lima tahun bisa tercapai, dia menyebut negara bisa menerima sekitar US$ 7,5 miliar devisa dari pariwisata pada 2019. Program pariwisata berjalan seiring dengan biodiesel B20 dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
"Saya kira bisa mengurangi sangat signifikan CAD. Kalau untuk tahun ini, dengan turis ini kami genjot, bisa mencapai US$ 4,5 miliar," ujar Luhut.
(miq/miq) Next Article Komentar Luhut untuk Para Pengritik IMF-WB Annual Meetings
Saat ini, telah ada beberapa proyek yang disepakati untuk mendapat pembiayaan, seperti program waste to energy atau pemanfaatan sampah sebagai sumber energi di tujuh kota. Adapun program tersebut rencananya akan diterapkan di 12 kota di Indonesia.
Selain itu, ada beberapa proyek infrastruktur lain yang telah mendapat pembiayaan seperti kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT), serta pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB).
Utamanya setelah para peserta yang diperkirakan berjumlah 15 ribu membayar kembali biaya akomodasi. Oleh sebab, dia mengatakan pemerintah menalangi terlebih dahulu biaya operasional kegiatan tersebut.
"Tanpa kita sadari, ini juga memperbaiki dan mempercepat pembangunan infrastruktur untuk turis, sehingga saya perkirakan tahun depan kita bisa terima 20 juta turis. Total dalam lima tahun ini," papar Luhut.
Bila target 20 juta turis dalam lima tahun bisa tercapai, dia menyebut negara bisa menerima sekitar US$ 7,5 miliar devisa dari pariwisata pada 2019. Program pariwisata berjalan seiring dengan biodiesel B20 dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
"Saya kira bisa mengurangi sangat signifikan CAD. Kalau untuk tahun ini, dengan turis ini kami genjot, bisa mencapai US$ 4,5 miliar," ujar Luhut.
 Foto: Edward Ricardo |
(miq/miq) Next Article Komentar Luhut untuk Para Pengritik IMF-WB Annual Meetings
Most Popular