Operasi Molor ke 2021, Proyek KA Cepat JKT-BDG Baru 7,6%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 August 2018 18:53
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung digarap dengan investasi Rp 82 triliun.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai salah satu perusahaan yang terlibat proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung mengatakan bahwa progres pengerjaan trasportasi tersebut baru mencapai 7,6%.

Sementara itu, proses pembebasan tanah untuk proyek tersebut mencapai 76%, dan akan terus dikebut demi merealisasikan target penyelesaian proyek pada 2021.

"Proyeknya di speed up, jadi kami sudah drawdown step ya sehingga berikutnya tinggal subject ke kebutuhan yang ada," ujarnya dalam public expose dalam acara Investor Summit 2018, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/8/18).

Sementara itu, total investasi dari pembangunan proyek tersebut diperkirakan senilai Rp 82 triliun dimana 20% berasal dari ekuitas perusahaan konsorsium yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan sisanya merupakan utang.



Ketiga perusahaan pemegang proyek lainnya yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Perkebunan Nusantara (Persero) VIII, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Sedangkan 38% merupakan kewajiban dana yang harus dipenuhi oleh perseroan.

"Utang kan itungannya sekitar Rp 60-an triliun dengan periode 10 tahun dan kami nyicil selama 40 tahun. Nah kami aja WIKA garap properti di tiga tempat itu valuasinya Rp 360 triliun, jadi kalau misalnya laba dari situ aja 30% udah sampai untuk mengembalikan utang tersebut dalam masa yang sama," ungkap Tumiyana.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mulai groundbreaking pada 21 Januari 2016 dan awalnya ditargetkan selesai pada 2019. Namun, pemerintah kembali merevisi target operasional menjadi 2021 karena terkendala pembebasan lahan cairnya pinjaman dari China Development Bank (CDB).
(ray/ray) Next Article Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Pakai 558 Tenaga Kerja Asing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular