Dinilai Mahal, RI Minta Biaya KA Semi Cepat JKT-SBY Ditekan

Exist In Exist, CNBC Indonesia
06 August 2018 20:47
Jepang akan melakukan survei terinci (preparatory survey) untuk dapat menentukan besaran biaya yang wajar untuk proyek ini.
Foto: dok. MRT Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia masih terus berupaya melobi Japan International Cooperation Agency (JICA) agar biaya investasi proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan pihak Jepang akan melakukan survei terinci (preparatory survey) untuk dapat menentukan besaran biaya yang wajar untuk proyek ini.

"Kemarin kan kita lakukan pre-FS (feasibility study) dapat indikasi biayanya. Sekarang JICA akan lakukan detil survei untuk dapat desain yang lebih lagi lagi. Starting [pembangunannya] akan sangat ditentukan oleh hasil survey, karena terkait dengan pembiayaan. Kita akan coba terus yang murah dan cepat," ujarnya dalam jumpa pers di Kementerian Perhubungan, Senin (6/8/2018).

Survei ini, kata Zulkifli, akan dilakukan selama tujuh bulan setelah proses lelang konsultan yang dilakukan JICA di Jepang selesai pada awal November 2018.

"Kalau pihak kita kan sudah mulai penetapan trase. Ini kita lakukan paralel, kita dengan BPPT melakukan studi trase dulu, tapi secara teknis yang lebih detil nanti JICA," tuturnya.

Untuk menekan biaya investasi, Zulfikri mengatakan pihaknya akan berupaya untuk memaksimalkan tingkat kandungan komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek ini.

Sampai saat ini, jelasnya, pihak Jepang dan RI sudah sepakat untuk membangun tambahan satu lajur di jalur eksisting dengan lebar sepur sempit (narrow gauge).
(hps) Next Article Jepang akan Garap Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular