Jepang akan Garap Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya
Arys Aditya, CNBC Indonesia
21 July 2018 14:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan akan menyerahkan proyek kereta api semicepat Jakarta-Surabaya kepada Jepang. Namun demikian, negosiasi untuk menentukan nilai proyek masih berlanjut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan studi kelayakan untuk proyek tersebut telah memasuki tahap finalisasi. "Indonesia tidak akan pindah ke lain hati lah, pasti ke Jepang. Saat ini kami hampir selesai merancang, ini angkanya cukup fantastis," ujar Budi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional III Masyarakat Perkeretaapian Indonesia, Sabtu (21/7/2018).
Dalam perundingan tersebut, Pemerintah mematok angka investasi proyek sebesar Rp 60 triliun, sedangkan Jepang yang diwakili Jepang International Cooperation Agency (JICA) memasang angka sekitar Rp 90 triliun.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengatakan Pemerintah juga tengah merancang proyek kereta api untuk jalur Makassar-Pare-Pare.
Setelah studi kelayakan, Budi menyebut proyek ini sudah masuk dalam proses pembangunan prasarana. Serupa seperti Jakarta-Surabaya, proyek ini diklaim juga diminati oleh swasta asing.
"Itu proyek nilainya Rp 13-Rp 14 triliun. Pemerintah sudah membangun prasarana, tapi sarana dan OM (operation and management), kami ingin mengajak swasta. Swasta asing sudah menunjukkan minat sehingga mengindikasikan proyek ini feasible."
(ara/hps) Next Article Jakarta-Semarang Cuma 3,5 Jam, Kapan Terealisasi Pak Menhub?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan studi kelayakan untuk proyek tersebut telah memasuki tahap finalisasi. "Indonesia tidak akan pindah ke lain hati lah, pasti ke Jepang. Saat ini kami hampir selesai merancang, ini angkanya cukup fantastis," ujar Budi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional III Masyarakat Perkeretaapian Indonesia, Sabtu (21/7/2018).
Dalam perundingan tersebut, Pemerintah mematok angka investasi proyek sebesar Rp 60 triliun, sedangkan Jepang yang diwakili Jepang International Cooperation Agency (JICA) memasang angka sekitar Rp 90 triliun.
Setelah studi kelayakan, Budi menyebut proyek ini sudah masuk dalam proses pembangunan prasarana. Serupa seperti Jakarta-Surabaya, proyek ini diklaim juga diminati oleh swasta asing.
"Itu proyek nilainya Rp 13-Rp 14 triliun. Pemerintah sudah membangun prasarana, tapi sarana dan OM (operation and management), kami ingin mengajak swasta. Swasta asing sudah menunjukkan minat sehingga mengindikasikan proyek ini feasible."
(ara/hps) Next Article Jakarta-Semarang Cuma 3,5 Jam, Kapan Terealisasi Pak Menhub?
Most Popular