Jakarta-Semarang Cuma 3,5 Jam, Kapan Terealisasi Pak Menhub?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 March 2020 09:03
Proyek Kereta Semicepat Jakarta-Semarang menjadi salah satu infrastruktur prioritas Presiden.
Foto: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan melakukan soft launching pengoperasian Kereta Api (KA) Bandara di Stasiun Manggarai pada Sabtu (5/10/2019). (CNBC Indonesia/Wangi Sinintya)
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Kereta Semicepat Jakarta-Semarang menjadi salah satu infrastruktur prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua pemerintahannya. Dengan adanya kereta tersebut, kelak Jakarta-Semarang bisa ditempuh dalam waktu 3,5 jam.

Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian mega proyek Kereta Api Semi Cepat Jakarta-Surabaya. Demikian penjelasannya sebagaimana dikutip CNBC Indonesia pada Senin (2/3/20) dari laman resmi KPPIP.

Proyek ini meliputi pembangunan rel kereta api akan dibuat dengan menambahkan satu jalur di lintasan rel kereta api Jakarta-Surabaya. Rel tersebut dibuat sesuai spesifikasi kecepatan kereta yang bisa menembus 160 km/jam.

Adapun pembiayaannya diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 58 triliun. KPPIP mengakui, anggaran APBN tidak mungkin menutup kebutuhan proyek ini.

Bila terealisasi, kereta berkecepatan tinggi ini mampu memangkas waktu perjalanan dari 5 jam jadi 3,5 jam dengan kereta api. Saat ini, dengan adanya Tol Trans Jawa, Jakarta-Semarang dapat ditempuh 6-8 jam dengan kendaraan roda empat.

Sumber pembiayaan APBN dirasa terlalu berat apabila dijadikan satu-satunya pembiayaan untuk pembangunan kereta api cepat ini. Sehingga untuk saat ini, pembiayaan kereta api cepat diperkirakan akan bersumber dari pinjaman dari Jepang.

Terkait hal ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah pernah menjelaskan. Dia bilang, utang jadi solusi untuk mengerjakan proyek tersebut.

"Ya loan [pinjaman]. Loan dari Jepang, sepenuhnya," ujar Budi Karya Sumadi ketika ditemui di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/20).

Pembangunan proyek kereta Jakarta-Semarang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan di wilayah yang dilintasi oleh kereta api ini. Hal ini sesuai dengan strategi pengembangan koridor pertumbuhan dan pemerataan.

Proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya sudah dilakukan tahap penandatangan MoU pada akhir September 2019 antara Indonesia dan Jepang. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan Summary Record Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api Lintas Utara Jawa, 24 September 2019 lalu.

Rencana pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Semarang telah masuk ke dalam salah satu dari 41 proyek strategis pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Namun begitu, progres pembangunan kereta api hingga saat ini masih dalam tahap kajian uji kelayakan atau Feasibility Study (FS) yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Kesepakatan dengan pihak JICA, pada bulan Mei 2020 akan diselesaikan hasil interim FS-nya.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, mempertegas bahwa tahap pertama akan dibangun jalur dari Jakarta ke Semarang. Proyek tersebut sudah masuk daftar prioritas di rancangan awal RPJMN 2020-2024.

Dia menjelaskan, butuh waktu tidak sedikit untuk merampungkan proyek itu hingga tuntas ke Surabaya. Adapun jalur ke Surabaya baru akan dibangun jika jalur Jakarta-Semarang sudah terhubung, atau setelah 2024.

"Konsepnya itu dibuat track baru dengan spesifikasi baru. Jadi tambah satu track ke Surabaya. Cuma kan ini bertahap akan kita tingkatkan. Malah mungkin bisa kita bangun dulu ke Cirebon, terus ke Semarang terus ke Surabaya," urainya ketika ditemui di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/20).

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Kereta Semi Cepat JKT-SBY Mulai Digarap, Ini Progresnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular