Ini 3 Sebab Utama Produksi Migas RI Terus Merosot

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
27 August 2018 18:43
Ada 3 sebab mengapa produksi migas RI terus turun
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Produksi dan lifting migas RI menurun setiap tahun. Di 2030, bahkan produksi dan lifting diprediksi bisa di bawah 300 ribu barel sehari jika tak segera menyiasati dengan teknologi dan kebijakan yang lebih segar.

Di hadapan Komisi VII DPR RI, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto memaparkan setidaknya ada 3 hal yang menjadi permasalahan krusial dan membuat produksi minyak turun.



"Terdapat berbagai tantangan. Lapangan produksi sudah cukup tua dan bikin turun produksi, dinamika ekonomi global yang berpengaruh pada harga minyak dan investasi migas, juga regulasi yang masih menjadi kendala," kata Djoko di Gedung DPR, Senin (27/8/2018).

Pemerintah, kata dia, bukannya tidak melakukan apa-apa untuk genjot produksi. Langkah seperti penyediaan data subsurface yang lebih mudah atau open data, penerapan gross split, survei umum dipermudah, percepatan POD, dan lainnya.

"Ada juga peningkatan penerbitan dan revisi regulasi untuk mendukung peningkatan produksi dan cadangan," katanya.

Produksi migas memang terus turun sejak 2010. Untuk minyak berdasar data ESDM turun hingga 15,2% sejak 2010 hingga 2017. Begitu juga dengan gas, yang mulai turun 14%. "Akan turun terus jika tidak ada upaya menaikkan," lanjutnya.

Hal serupa juga dipaparkan oleh Wakil Kepala SKK Migas Sukandar yang mengatakan tak hanya lapangannya yang tua, tetapi juga fasilitas produksi yang berumur bikin kesusahan naikkan produksi. "Seperti kabel bawah laut dan pipa, terus area operasi juga berada di jalur lintas kepulauan Indonesia sama rawan juga terhadap pencurian," katanya.

Sementara strategi yang disiapkan juga sama seperti ESDM, yakni open data dan joint study akan dipermudah.
(gus/gus) Next Article Produksi Migas Kurang "Ngegas"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular