Antam Dapat Dua Lahan Tambang Nikel Baru

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 August 2018 17:58
Antam mendapatkan dua lahan tambang IUPK nikel hasil lelang pemerintah
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) telah ditunjuk sebagai pemenang lelang untuk dua lahan tambang nikel yang sudah berstatus IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus).

Dua lahan tambang tersebut yakni WK Tambang Bahodopi yang ada di Sulawesi Tengah dan WK Tambang Matarape di Sulawesi Tenggara. Dua lahan tambang ini merupakan bagian dari 6 lahan tambang yang dilelang pemerintah dengan prioritas untuk BUMN dan BUMD.



"Antam ditunjuk sebagai pemenang lelang tambang untuk WK tambang Bahodopi dan Matarape. Untuk sisanya, akan dilelang ulang," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Lelang ini sebenarnya sudah lama digelar pemerintah, dengan batas akhir lelang sebenarnya pada 17 Juli kemarin. Tapi sampai tutup waktu, peminatnya sangat tipis.

Untuk sisa 4 blok tambang mineral lainnya, pemerintah sedang dalam proses untuk mempersiapan lelang tersebut. Adapun, lelang kali adalah lelang terbuka, sehingga semua pihak yang tertarik, baik BUMN, BUMD, maupun swasta bisa ikut serta dalam lelang kali ini.

"Semua boleh ikut, tetapi tidak ada prioritas," ujar Agung. Untuk penilaiannya, didasarkan pada aspek finansial, teknis, dan administrasi. Pertimbangannya, Antam lolos dari kualifikasi aspek-aspek tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah telah membuka lelang enam lahan tambang yang berstatus Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Lahan tambang tersebut nantinya akan lebih dulu ditawarkan kepada BUMN/BUMD.

Sebagai informasi, wilayah kerja pertambangan yang dilelang adalah hasil penciutan atas amendemen kontrak pertambangan, bekas perusahaan tambang mineral pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

Wilayah pertambangan tersebut terdiri dari, lima wilayah bekas KK, satu wilayah bekas PKP2B. Enam wilayah pertambangan bekas KK dan PKP2B yang akan dilelang adalah:

1. Daerah Latao, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka Utara, luas 3,148 ha, komoditas nikel

2. Daerah Suasua, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka Utara, luas 5,899 ha, komoditas nikel

3. Daerah Matarape, Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe Utara, 1,681 ha, komoditas nikel

4. Daerah Kolonodale, Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali Utara, 1,193 ha, komoditas nikel

5. Daerah Bahodopi Utara, Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali, 1,896, komoditas nikel

6. Daerah Rantau Pandan, Jambi, Kabupaten Bungo, 2,826 ha, komoditas batu bara.
(gus) Next Article Tahun Ini Proyek Pabrik Feronikel Antam di Haltim Beroperasi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular