Internasional
Pabrikan Mobil Utama China Ini Cemaskan Efek Perang Dagang
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
23 August 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil terbesar ketiga di China, Geely, mungkin masih bisa berlindung di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Tetapi perusahaan ini dapat terkena dampak lain jika perselisihan masih berlanjut, kata seorang eksekutif Geely.
Geely tidak bergantung pada suku cadang impor untuk membuat mobil dan tidak banyak menjual produknya ke luar China. Hal tersebut membantu perusahaan menghindari dampak langsung dari perang dagang, menurut Daniel Li, vice chairman dan chief financial officer Geely.
"Untuk saat ini, Geely tidak memiliki banyak penjualan ke luar negeri. Tidak ada mobil kami yang dijual ke AS," kata Li kepada CNBC International pada hari Kamis (23/8/2018). "Meskipun begitu, kami tidak menyukai perang dagang ini," tambahnya.
Li menjelaskan perselisihan antara dua perekonomian terbesar dunia itu telah menghasilkan ketidakpastian dan mulai memengaruhi keinginan konsumen untuk berbelanja.
Li menyampaikan komentar tersebut satu hari setelah Geely mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 54% di pertengahan tahun 2018. Laba bersih 6,67 miliar yuan atau US$971.3 juta (Rp 14.214 triliun) yang diraup perusahaan melebihi estimasi empat orang analis di angka 6,55 miliar yuan, menurut data dari Thomson Reuters.
Perusahaan asal China itu telah menjual 766.630 mobil dalam setengah tahun ini, 44% lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2017 dan melampaui total penjualan mobil di China, kata Li.
Li menyatakan perusahaan sudah di jalur yang benar untuk mencapai target penjualan 1,58 juta mobil, dan berencana untuk meluncurkan lima model baru di tahun ini, termasuk seri baru mobil multi-purpose vehicle (MPV).
"Seperti yang Anda ketahui, China memiliki kebijakan baru yang mendorong setiap keluarga untuk memiliki dua anak dibandingkan hanya satu anak," kata Li, sambil menjelaskan kebutuhan kursi yang lebih banyak karena bertambahnya anggota keluarga. Peluang ini ia ambil untuk menjual lebih banyak MPV, yang biasanya memiliki tujuh tempat duduk.
Meskipun memiliki laporan keuangan yang kuat, saham Geely di Hong Kong turun 1,3% pada hari Kamis pagi. Tetapi beberapa analis tetap optimis terhadap masa depan perusahaan.
"Pandangan terhadap Geely masih kuat, dalam pandangan kami, didukung dengan lini produk yang kuat ... Gelly tetapi menjadi pilihan utama para investor," kata analis dari Daiwa Capital Markets.
(prm) Next Article Perang Dagang AS-China, CEO Volvo: Kami Khawatir
Geely tidak bergantung pada suku cadang impor untuk membuat mobil dan tidak banyak menjual produknya ke luar China. Hal tersebut membantu perusahaan menghindari dampak langsung dari perang dagang, menurut Daniel Li, vice chairman dan chief financial officer Geely.
"Untuk saat ini, Geely tidak memiliki banyak penjualan ke luar negeri. Tidak ada mobil kami yang dijual ke AS," kata Li kepada CNBC International pada hari Kamis (23/8/2018). "Meskipun begitu, kami tidak menyukai perang dagang ini," tambahnya.
Li menyampaikan komentar tersebut satu hari setelah Geely mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 54% di pertengahan tahun 2018. Laba bersih 6,67 miliar yuan atau US$971.3 juta (Rp 14.214 triliun) yang diraup perusahaan melebihi estimasi empat orang analis di angka 6,55 miliar yuan, menurut data dari Thomson Reuters.
Perusahaan asal China itu telah menjual 766.630 mobil dalam setengah tahun ini, 44% lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2017 dan melampaui total penjualan mobil di China, kata Li.
Li menyatakan perusahaan sudah di jalur yang benar untuk mencapai target penjualan 1,58 juta mobil, dan berencana untuk meluncurkan lima model baru di tahun ini, termasuk seri baru mobil multi-purpose vehicle (MPV).
"Seperti yang Anda ketahui, China memiliki kebijakan baru yang mendorong setiap keluarga untuk memiliki dua anak dibandingkan hanya satu anak," kata Li, sambil menjelaskan kebutuhan kursi yang lebih banyak karena bertambahnya anggota keluarga. Peluang ini ia ambil untuk menjual lebih banyak MPV, yang biasanya memiliki tujuh tempat duduk.
Meskipun memiliki laporan keuangan yang kuat, saham Geely di Hong Kong turun 1,3% pada hari Kamis pagi. Tetapi beberapa analis tetap optimis terhadap masa depan perusahaan.
"Pandangan terhadap Geely masih kuat, dalam pandangan kami, didukung dengan lini produk yang kuat ... Gelly tetapi menjadi pilihan utama para investor," kata analis dari Daiwa Capital Markets.
(prm) Next Article Perang Dagang AS-China, CEO Volvo: Kami Khawatir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular