
Data Investasi RI Tak Lengkap, BPS Lakukan Perbaikan
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
23 August 2018 11:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan penyusunan ulang data Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi. Dengan kelengkapan data investasi tersebut, diharapkan mampu menjadi dasar penentuan kebiakan pemerintah.
PMTB sendiri merupakan jumlah penambahan dan pengurangan barang modal tetap untuk keperluan aktivitas produksi, atau investasi fisik. Investasi yang dimaksud berwujud konstruksi, mesin, perlengkapan, dan lain sebagainya.
"Data PMTB ini menjadi salah satu data strategis dasar penentuan kebijakan pemerintah, karena merupakan kontributor kedua setelah konsumsi rumah tangga," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam kegiatan sosialisasi disagregasi PMTB 2018 di kawasan Thamrin, Kamis (23/8/2018).
Ia menyampaikan, kebutuhan pengguna data yang kian berkembang belum diiringi dengan ketersediaan data PMTB yang lengkap. Dia berharap, dengan kehadiran data PMTB yang lebih baik, akan ada dampak positif terhadap perekonomian, khususnya yang dapat mendukung penentuan kebijakan pemerintah lebih selektif dan ketersediaan data lebih rinci.
"Pengumpulan data ini dilakukan dengan dua cara, primer oleh BPS yang sudah dimulai dari tahun lalu, ini menurut institusi dan sektor. Kedua, adalah pengumpulan data administratif yang ada di kementerian dan lembaga," jelas Suhariyanto.
Dalam kesempatan sama, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyampaikan urgensi data PMTB tersebut. Hal utama yang dia soroti adalah bagaimana pendataan yang selama ini dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih kerap menunjukkan perbedaan.
"Masyarakat awam menganggap data investasi hanya yang ada di BKPM," kata Bambang.
"Padahal kalau dilihat angkanya ada data beda cukup jauh, dari situ saya menlihat di sini harus ada breakdown."
Peran penting investasi atas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, disebut Bambang harus didorong oleh pendataan yang lebih detil. Dengan begitu, pemerintah dapat menentukan strategi yang lebih baik ke depannya.
(dru) Next Article Korea Jadi Investor Nomor 3 di RI, Bikin Mobil Listrik Ya?
PMTB sendiri merupakan jumlah penambahan dan pengurangan barang modal tetap untuk keperluan aktivitas produksi, atau investasi fisik. Investasi yang dimaksud berwujud konstruksi, mesin, perlengkapan, dan lain sebagainya.
"Data PMTB ini menjadi salah satu data strategis dasar penentuan kebijakan pemerintah, karena merupakan kontributor kedua setelah konsumsi rumah tangga," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam kegiatan sosialisasi disagregasi PMTB 2018 di kawasan Thamrin, Kamis (23/8/2018).
"Pengumpulan data ini dilakukan dengan dua cara, primer oleh BPS yang sudah dimulai dari tahun lalu, ini menurut institusi dan sektor. Kedua, adalah pengumpulan data administratif yang ada di kementerian dan lembaga," jelas Suhariyanto.
"Masyarakat awam menganggap data investasi hanya yang ada di BKPM," kata Bambang.
"Padahal kalau dilihat angkanya ada data beda cukup jauh, dari situ saya menlihat di sini harus ada breakdown."
Peran penting investasi atas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, disebut Bambang harus didorong oleh pendataan yang lebih detil. Dengan begitu, pemerintah dapat menentukan strategi yang lebih baik ke depannya.
(dru) Next Article Korea Jadi Investor Nomor 3 di RI, Bikin Mobil Listrik Ya?
Most Popular