
Data Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Dipertanyakan, Begini Respons Bos BPS

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti merespons anggapan anomali dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi di kuartal-II 2025 sebesar 5,12%.
Menurutnya, perhitungan yang dilakukan BPS sudah mengacu dengan standar internasional.
"Kan ada standar internasional," kata Amalia, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Menurut Amalia, data pendukung dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi itu sudah sesuai, saat ditanya mengenai adanya beberapa faktor yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Data-data pendukungnya sudah oke," kata Amalia.
"Sudah semua. Pendukungnya sudah mantap lah itu," tambahnya.
Sebelumnya, beberapa ekonom mengaku terkejut dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2025. Pasalnya, angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis beberapa waktu lalu di atas ekspektasi yang memperkirakan hanya di kisaran 4,69% - 4,81%, karena masih besarnya tekanan indikator belanja masyarakat dan kinerja sektor manufaktur pada periode itu.
"Cukup surprising, tidak ada yang prediksi di atas 5%, apalagi 5,12%," ungkap Kepala Ekonom BCA David Sumual kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/8/2025).
David mengatakan, komponen PDB yang tumbuhnya menurut BPS sangat tinggi hingga mampu mendorong ekonomi tumbuh 5,12% yoy di antaranya ialah pertumbuhan angka investasi yang mencapai 6,99%, tertinggi sejak kuartal II-2021.
"Investasi angkanya sangat akseleratif. Angka pertumbuhan kuartal I juga banyak revisi dan investasi memang kami juga expect akselerasi, tapi tidak setajam angka BPS," ucap David.
Ia juga cenderung bertanya-tanya dengan melesatnya angka pertumbuhan industri pengolahan atau manufaktur yang pada kuartal II-2025 disebut BPS mencapai 5,68%, dari yang selama ini pergerakannya selalu di kisaran 4% sejak kuartal II-2022.
Head of Macro Economic & Financial Market Research Permata Bank Faisal Rachman juga mengaku terkejut dengan angka pertumbuhan kuartal II-2025. Ia mengatakan, pertumbuhan PDB Indonesia mengalami akselerasi yang signifikan melampaui ekspektasi pasar.
"Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan sebesar 5,12% yoy pada Triwulan II 2025, jauh di atas ekspektasi pasar yang memproyeksikan pertumbuhan tetap di bawah 5%," tegas Faisal.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Industri Pertambangan RI Terpuruk di Kuartal I-2025, Minus 1,23%