Begini Gambaran Derasnya Impor RI Sepanjang Tahun Ini

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
23 August 2018 11:47
Seluruh jenis barang impor naik.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya permintaan impor dibandingkan dengan ekspor mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2018 mengalami defisit sebesar US$ 2,03 miliar.

Kementerian Perdagangan pada hari ini, Kamis (23/8/2018), merilis defisit itu berasal dari defisit perdagangan migas US$ 1,19 miliar dan nonmigas sebesar US$ 842,2 juta.

Secara kumulatif selama Januari-Juli 2018, defisit neraca perdagangan RI mencapai US$ 3,09 miliar.

Pada periode itu, nilai impor mencapai US$ 107,32 miliar atau naik 24,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 104,23 miliar.



Seluruh jenis barang impor naik, seperti barang modal melonjak 30,4%, lalu bahan baku/penolong meningkat 23,0% dan barang konsumsi naik 27,0%.

"Bahan baku atau penolong yang mengalami kenaikan impor signifikan adalah bahan bakar dan pelumas, bahan baku untuk industri primer maupun proses, suku cadang dan perlengkapan barang modal, serta perlengkapan alat angkut," tulis Kemendag dalam siaran pers, Kamis (23/8/2018).

Sementara itu, barang konsumsi yang impornya naik signifikan antara lain alat angkutan bukan untuk industri dan barang konsumsi tidak tahan lama seperti pendingin ruangan serta makanan dan minuman olahan untuk rumah tangga.

Adapun barang modal yang impornya naik adalah alat angkutan untuk industri dan barang modal yang bukan berupa alat angkutan.


(ray/dru) Next Article Terungkap, Senjata Rahasia Pemerintah Tahan 500 Barang Impor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular