Ketua MPR Kritik Utang, Luhut: Tak Paham, Jangan Komentar!
21 August 2018 15:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membalas ujaran Ketua MPR Zulkifli Hasan terkait utang Indonesia di atas batas wajar. Ia mengatakan, jika tidak paham membaca data, jangan asal bicara.
"Saya pikir, janganlah membohongi anak-anak muda dengan memanipulasi data (utang) itu. Jadi membaca data itu, kalau tidak mengerti ya jangan diomongkan," ujar Luhut kepada media saat dijumpai di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Lebih lanjut, Luhut menilai, capaian angka-angka ekonomi yang dipaparkan semuanya sudah bagus. Apalagi jika terkait utang Indonesia yang dikatakan sebesar Rp 400 triliun, sudah dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Semua data-data ekonomi kita itu bagus. Ya memang masih ada yang kurang beberapa, tetapi kalau ada yang bilang seperti di MPR kemarin mengenai utang kita Rp 400 triliun itu, saya rasa angkanya sudah dijelaskan oleh Bu Sri Mulyani," pungkas Luhut.
Sebelumnya, persoalan pengelolaan utang menjadi salah satu aspek yang disoroti dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung Senayan, kompleks parlemen, Selasa (16/8/2018).
Ketua MPR Zulkifli Hasan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, negara harus berhati-hati dalam mengelola utang untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dan mencegah krisis ekonomi sejak dini.
Dengan posisi utang yang terus bertambah sejak awal tahun, Zulkifli menilai beban utang pemerintah yang harus dibayarkan pun akan bertambah. Pada tahun ini saja, beban utang pemerintah disebut sudah mencapai Rp 400 triliun.
"Ini yang perlu diperhatikan. Ini setara 7 kali dana desa di seluruh Indonesia. Sudah di luar batas kewajaran dan batas negara untuk membayar," tegas Zulkifli.
(dru)
"Saya pikir, janganlah membohongi anak-anak muda dengan memanipulasi data (utang) itu. Jadi membaca data itu, kalau tidak mengerti ya jangan diomongkan," ujar Luhut kepada media saat dijumpai di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Lebih lanjut, Luhut menilai, capaian angka-angka ekonomi yang dipaparkan semuanya sudah bagus. Apalagi jika terkait utang Indonesia yang dikatakan sebesar Rp 400 triliun, sudah dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sebelumnya, persoalan pengelolaan utang menjadi salah satu aspek yang disoroti dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Gedung Senayan, kompleks parlemen, Selasa (16/8/2018).
Ketua MPR Zulkifli Hasan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, negara harus berhati-hati dalam mengelola utang untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dan mencegah krisis ekonomi sejak dini.
Dengan posisi utang yang terus bertambah sejak awal tahun, Zulkifli menilai beban utang pemerintah yang harus dibayarkan pun akan bertambah. Pada tahun ini saja, beban utang pemerintah disebut sudah mencapai Rp 400 triliun.
"Ini yang perlu diperhatikan. Ini setara 7 kali dana desa di seluruh Indonesia. Sudah di luar batas kewajaran dan batas negara untuk membayar," tegas Zulkifli.
Artikel Selanjutnya
'Utang Pemerintah Rp 5.192 T Terkendali, Lihat Negara Lain'
(dru)