
Acara IMF Dibayangi Gempa Lombok, Panitia Rapat Antisipasi
Arys Aditya, CNBC Indonesia
20 August 2018 13:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Panitia Nasional IMF-World Bank Annual Meeting 2018 akan menggelar pertemuan dengan perwakilan World Bank dan IMF bersama para ahli untuk membahas rentetan gempa yang menerjang Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pertemuan Tahunan tersebut sedianya akan dilakukan di Nusa Dua, Bali, pada 12-14 Oktober 2018. Acara itu akan dihadiri sejumlah kepala negara, serta seluruh gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara.
Ketua Pelaksana Harian IMF-WB Annual Meeting 2018 Susiwijono Moegiarso mengungkapkan tim gabungan terus melakukan pemantauan terhadap gempa yang masih terjadi di daerah tersebut.
Dalam pertemuan yang dijadwalkan pada pekan ini, Susiwijono mengatakan Pemerintah juga mengundang ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Tentu kami pantau bersama para ahli. Penilaian sementara kan, gempa itu bergeser ke timur ya," kata Susiwijono usai rapat koordinasi tentang Annual Meeting 2018 itu di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin (20/8/2018).
"Kita gak ada plan B. Jadi bagaimanapun akan tetap di Bali. Kita monitor sama-sama dengan IMF dan World Bank."
Ia mengungkapkan Lombok dan NTB secara keseluruhan memang diarahkan untuk menjadi tujuan wisata para delegasi. Selain itu, Bandara Internasional Praya Lombok juga diproyeksikan dukungan prasarana bagi Bandara Ngurah Rai Bali selama event tersebut.
"Kita punya banyak opsi. Kita juga sudah siapkan Banyuwangi untuk back up jadi kita akan monitor terus perkembangan terbaru [soal gempa Lombok]," kata Susiwijono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian ini.
Terkait sisi penyelenggaraan, ia menyebut penyelenggaraan sudah memasuki tahap akhir 15%, yang berupa pengiriman infrastruktur teknologi informasi (IT) dan uji coba (trial run).
"Semua on track. Kita sekarang juga fokus bahas konten acara karena nanti juga ada 10 kepala negara dari ASEAN yang akan hadir.
(gus) Next Article Ini Keuntungan RI Jadi Tuan Rumah IMF
Pertemuan Tahunan tersebut sedianya akan dilakukan di Nusa Dua, Bali, pada 12-14 Oktober 2018. Acara itu akan dihadiri sejumlah kepala negara, serta seluruh gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara.
Dalam pertemuan yang dijadwalkan pada pekan ini, Susiwijono mengatakan Pemerintah juga mengundang ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Tentu kami pantau bersama para ahli. Penilaian sementara kan, gempa itu bergeser ke timur ya," kata Susiwijono usai rapat koordinasi tentang Annual Meeting 2018 itu di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin (20/8/2018).
"Kita gak ada plan B. Jadi bagaimanapun akan tetap di Bali. Kita monitor sama-sama dengan IMF dan World Bank."
Ia mengungkapkan Lombok dan NTB secara keseluruhan memang diarahkan untuk menjadi tujuan wisata para delegasi. Selain itu, Bandara Internasional Praya Lombok juga diproyeksikan dukungan prasarana bagi Bandara Ngurah Rai Bali selama event tersebut.
"Kita punya banyak opsi. Kita juga sudah siapkan Banyuwangi untuk back up jadi kita akan monitor terus perkembangan terbaru [soal gempa Lombok]," kata Susiwijono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian ini.
Terkait sisi penyelenggaraan, ia menyebut penyelenggaraan sudah memasuki tahap akhir 15%, yang berupa pengiriman infrastruktur teknologi informasi (IT) dan uji coba (trial run).
"Semua on track. Kita sekarang juga fokus bahas konten acara karena nanti juga ada 10 kepala negara dari ASEAN yang akan hadir.
(gus) Next Article Ini Keuntungan RI Jadi Tuan Rumah IMF
Most Popular