
Pengusaha Minta RI Tegas Batasi Impor Barang Konsumtif
Lidya Julita S & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 August 2018 20:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini tengah memfinalisasi pembatasan impor bagi 500 jenis barang.
Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani, mengatakan pemerintah harus berani mengambil sikap tegas mengendalikan impor barang konsumtif jika memang tujuannya adalah menahan laju impor.
"Kalau mau kendalikan impor, kendalikan yang konsumtif seperti barang mewah. Mobil sport, kalau mau disetop, setop saja enggak apa-apa," jelas dia, Rabu (15/8/2018).
Dia menuturkan hal itu usai pertemuan antara para pengusaha kelas kakap di negeri ini dengan sejumlah menteri.
Lebih lanjut, Rosan mengatakan, pemerintah juga seharusnya tidak menghambat impor barang produktif yang dapat mendorong aktivitas pabrik di dalam negeri harus tetap didorong.
Di samping itu, Rosan mengatakan pengusaha juga membutuhkan insentif jika mampu menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam suatu proyek atau produk.
"TKDN pun harusnya diberikan insentif. Misalnya, [TKDN] diwajibkan 30%, [harus] diberikan insentif fiskal," jelas dia.
Pertemuan yang berakhir malam ini antara lain dihadiri oleh Rachmat Gobel (Grup Panasonic), Arifin Panigoro (Grup Medco), Garibaldi Thohir (Adaro), Sudhamek (Garuda Food), Putri Wardhani (Mustika Ratu), serta Ketua Kadin Rosan Roeslani.
Selain itu, ada juga Abdul Latief, Aburizal Bakrie, pengusaha properti Sugianto Kusuma alias Aguan, Franciscus Welirang (Indofood), Aksa Mahmud (Grup Bosowa), Hariyadi Sukamdani (Grup Sahid).
Adapun pejabat negara yang hadir di antaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
(ray/wed) Next Article Nilai Wajar Rupiah di Level Rp13.800
Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani, mengatakan pemerintah harus berani mengambil sikap tegas mengendalikan impor barang konsumtif jika memang tujuannya adalah menahan laju impor.
"Kalau mau kendalikan impor, kendalikan yang konsumtif seperti barang mewah. Mobil sport, kalau mau disetop, setop saja enggak apa-apa," jelas dia, Rabu (15/8/2018).
Lebih lanjut, Rosan mengatakan, pemerintah juga seharusnya tidak menghambat impor barang produktif yang dapat mendorong aktivitas pabrik di dalam negeri harus tetap didorong.
Di samping itu, Rosan mengatakan pengusaha juga membutuhkan insentif jika mampu menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam suatu proyek atau produk.
"TKDN pun harusnya diberikan insentif. Misalnya, [TKDN] diwajibkan 30%, [harus] diberikan insentif fiskal," jelas dia.
Pertemuan yang berakhir malam ini antara lain dihadiri oleh Rachmat Gobel (Grup Panasonic), Arifin Panigoro (Grup Medco), Garibaldi Thohir (Adaro), Sudhamek (Garuda Food), Putri Wardhani (Mustika Ratu), serta Ketua Kadin Rosan Roeslani.
Selain itu, ada juga Abdul Latief, Aburizal Bakrie, pengusaha properti Sugianto Kusuma alias Aguan, Franciscus Welirang (Indofood), Aksa Mahmud (Grup Bosowa), Hariyadi Sukamdani (Grup Sahid).
Adapun pejabat negara yang hadir di antaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
(ray/wed) Next Article Nilai Wajar Rupiah di Level Rp13.800
Most Popular