
Hasil Pertemuan Pengusaha Kakap & Pejabat Negara Soal Rupiah
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 August 2018 19:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha kelas kakap dan sejumlah menteri hari ini, Rabu (15/8/2018), berkumpul di Hotel The Westin untuk menindaklanjuti pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada 26 Juli 2018 lalu.
Pada pertemuan di Istana Bogor itu, Jokowi meminta agar pengusaha mau menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri dalam bentuk rupiah.
Menyusul hal itu, pada hari ini pengusaha menyatakan siap mendukung permintaan Kepala Negara tersebut.
"Kami dapat masukan yang sangat positif dari Pak Menko [Darmin Nasution], Gubernur BI, Bu Menkeu [Sri Mulyani], Pak Arcandra [Wamen Kementerian ESDM]," kata Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani, saat konpers usai pertemuan, Rabu (15/8/2018).
"Saya apresiasi Gubernur BI yang sangat responsif. Menciptakan sinergi memperkuat rupiah, kita mendahulukan RI sebelum kita mendahulukan rupiah kita [keuntungan pribadi]."
Oleh karena itu, kata Rosan, pengusaha berkomitmen untuk mengonversi DHE ke rupiah namun dengan catatan bahwa pemerintah juga memberikan dukungan.
Dukungan dimaksud adalah agar pemerintah bisa memberikan rate atau suku bunga yang baik, ketika pengusaha tengah kembali membutuhkan dolar AS.
"Tadi disampaikan Bank Indonesia sudah mempunya mekanisme soft, hedging, forward atau spot yang akan dilakukan dengan Bank BUMN contohnya Bank Mandiri," kata dia saat konpers, Rabu (15/8/2018).
"Mandiri sampaikan mereka tidak akan kenakan charge tambahan atas swap. Misalnya 4,5% atau 5% tidak akan ada charge tambahan. Tidak akan terpaku 1-2 bulan saja, tapi fasilitas ini bisa diberikan hingga 12 bulan."
Seperti diketahui, Bank Indonesia menyatakan saat ini baru 80%-81% DHE yang ditempatkan di Indonesia, dan dari jumlah itu baru 15% yang dikonversi ke rupiah.
(ray/ray) Next Article Pengusaha Tagih Rp 600 T ke Pemerintah Buat Modal Kerja
Pada pertemuan di Istana Bogor itu, Jokowi meminta agar pengusaha mau menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri dalam bentuk rupiah.
Menyusul hal itu, pada hari ini pengusaha menyatakan siap mendukung permintaan Kepala Negara tersebut.
"Saya apresiasi Gubernur BI yang sangat responsif. Menciptakan sinergi memperkuat rupiah, kita mendahulukan RI sebelum kita mendahulukan rupiah kita [keuntungan pribadi]."
![]() |
![]() |
Oleh karena itu, kata Rosan, pengusaha berkomitmen untuk mengonversi DHE ke rupiah namun dengan catatan bahwa pemerintah juga memberikan dukungan.
Dukungan dimaksud adalah agar pemerintah bisa memberikan rate atau suku bunga yang baik, ketika pengusaha tengah kembali membutuhkan dolar AS.
"Tadi disampaikan Bank Indonesia sudah mempunya mekanisme soft, hedging, forward atau spot yang akan dilakukan dengan Bank BUMN contohnya Bank Mandiri," kata dia saat konpers, Rabu (15/8/2018).
"Mandiri sampaikan mereka tidak akan kenakan charge tambahan atas swap. Misalnya 4,5% atau 5% tidak akan ada charge tambahan. Tidak akan terpaku 1-2 bulan saja, tapi fasilitas ini bisa diberikan hingga 12 bulan."
Seperti diketahui, Bank Indonesia menyatakan saat ini baru 80%-81% DHE yang ditempatkan di Indonesia, dan dari jumlah itu baru 15% yang dikonversi ke rupiah.
(ray/ray) Next Article Pengusaha Tagih Rp 600 T ke Pemerintah Buat Modal Kerja
Most Popular