Internasional

Rusia Sebut Sanksi AS 'Pernyataan Perang Ekonomi'!

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 August 2018 14:58
Rusia akan mengambil langkah-langkah ekonomi, politik, dan upaya balasan lainnya bila Amerika Serikat menyasar bank-bank Rusia.
Foto: Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS
Moskow, CNBC Indonesia - Rusia akan menganggap setiap langkah Amerika Serikat (AS) yang menghalangi kegiatan bisnis bank-bank Rusia atau berbagai kesepakatan valuta asing mereka sebagai pernyataan perang ekonomi, kata Perdana Menteri Dmitry Medvedev, hari Jumat (10/8/2018).

AS mengumumkan sanksi baru bagi Rusia hari Rabu yang membuat mata uang Negeri Beruang Merah itu, rubel, anjlok ke level terendah dalam dua tahun dan memicu kecemasan investor akan terbelitnya Rusia dalam sanksi yang tak kunjung berakhir.

Sebuah rancangan undang-undang yang diajukan senator Partai Demokrat dan Republik AS menunjukkan usulan untuk membatasi kegiatan bisnis beberapa bank milik negara asal Rusia di AS dan melarang mereka menggunakan mata uang dolar, Reuters melaporkan.

Medvedev mengatakan pemerintahnya akan mengambil langkah-langkah ekonomi, politik, dan upaya balasan lainnya bila Amerika Serikat menyasar bank-bank Rusia.


"Saya tidak ingin mengomentari pembicaraan mengenai sanksi-sanksi baru namun saya dapat sampaikan satu hal: Jika beberapa larangan terhadap kegiatan bank atau penggunaan satu atau beberapa mata uang terjadi, ini akan dapat disebut sebagai pernyataan perang ekonomi," kata Medvedev.

"Dan penting dan diperkukan untuk bereaksi terhadap perang ini secara ekonomi, politik, atau, bila dibutuhkan, langkah-langkah lainnya. Dan rekan Amerika kami perlu memahami ini," ujarnya.

Nasib rancangan undang-undang yang ia rujuk masih belum jelas.

Anggota Kongres AS belum akan kembali ke Washington hingga September nanti dan bahkan pada saat itu pun para staf kongres mengatakan mereka tidak yakin aturan itu akan lolos sepenuhnya.
(prm) Next Article Buntut Kasus Peracunan Mata-mata, AS Akan Hukum Lagi Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular