Pertamina Minta Blok Jabung, ESDM: Fokus Rokan-Mahakam Saja

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 August 2018 13:50
ESDM menjawab permintaan Pertamina untuk blok Jabung. BUMN pelat merah ini diminta agar fokus naikkan produksi dulu sebelum kelola blok migas lain.
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) diketahui memasukkan proposal open data untuk menjadi pengelola blok Jabung yang berakhir 2023 mendatang. Menanggapi hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun bersuara.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyarankan PT Pertamina (Persero) fokus mengelola blok Rokan dan Mahakam saja untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi kedua blok tersebut. 



"Pertamina itu fokus saja ke Rokan sama Mahakam, kalau yang kecil-kecil digarap nanti bisa keteteran. Rokan itu produksinya mungkin lebih besar dari lapangan yang sudah dimiliki Pertamina," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Lebih lanjut, ia mengatakan, ketika mengajukan pembukaan data untuk blok Jabung dan Corridor saat itu posisinya Pertamina belum mengetahui kalau perusahaan akan mendapatkan blok Rokan. Kendati demikian, Djoko mengatakan pihaknya masih akan berdiskusi lebih lanjut ke depannya terkait kedua blok tersebut.

"Ya nanti akan kami lihat dulu ke depannya bagaimana," tuturnya.

Adapun, sampai saat ini Djoko mengklaim pihaknya belum menerima pengajuan izin perpanjangan dari PetroChina sebagai kontraktor eksisting blok Jabung. Sebelumnya, pemerintah rencananya akan mulai melakukan pembahasan terkait siapa pengelola blok/wilayah kerja (WK) Jabung berikutnya pada September mendatang.

"Blok Jabung terminasinya kan 2023 ya, kalau yang 2023 nanti akan mulai dibicarakan September ini," tutur Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Arcandra mengatakan blok Jabung bukan satu-satunya blok yang akan dibahas pada September nanti, tetapi juga ada blok Corridor dan blok Rimau yang keduanya juga habis kontraknya pada 2023 mendatang.

Adapun, PT Pertamina (Persero) dikabarkan tengah melirik pengelolaan blok Jabung, yang merupakan salah satu wilayah kerja (WK) terminasi yang habis kontraknya pada 26 Februari 2023 mendatang.

Berdasar dokumen yang diterima CNBC Indonesia, Pertamina diketahui mengajukan permohonan open data untuk Blok Jabung pada tanggal 6 Juli 2018. Surat yang ditujukan ke Direktur Jenderal Migas ESDM ini menyebut pengajuan open data ini dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan peran dalam pengelolaan sumber energi nasional.

Pertamina menilai WK Jabung merupakan WK yang menarik potensinya. Saat ini, kontraktor WK Jabung adalah PetroChina yang juga operator (27,85%), Petronas Carigali (27,85%), PHE Jabung (14,28%) dan PT PP Oil & Gas (30%). 

Selain itu, tidak hanya mengincar blok Jabung, Pertamina juga dikabarkan membidik blok Koridor yang saat ini dikelola oleh kontraktor asal Amerika, Conoco Philips. 



(gus) Next Article Habis Rokan, Pertamina Incar Blok Jabung dari Petrochina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular