
JK Panggil Para Menteri untuk Benahi Kilang TPPI
Arys Aditya, CNBC Indonesia
06 August 2018 11:56

Jakarta, CNBC Indonesia- Persoalan kepemilikan saham Pemerintah dan dalam pengelolaan kilang minyak TPPI Tuban menarik perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pagi ini, Senin (5/8/2018), Wapres JK menggelar rapat untuk membahas kilang itu bersama sejumlah menteri, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dalam rapat itu, hadir pula Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dan Plt. Dirut Pertamina Nicke Widyawati.
Rapat tersebut dilaksanakan di Kantor Wapres setelah JK mengundang tim ekonomi Kabinet Kerja dalam acara coffee morning di kediamannya.
Usai pertemuan, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan rapat tersebut membahas bagaimana sisi komersial kilang tersebut dapat segera dibereskan.
"Karena ada kepemilikan negara di situ dari warisan sejarahnya melalui BPPN, jadi Pak Wapres menginginkan agar soal utang piutang dicarikan skema yang paling baik," ungkapnya.
Pemerintah memang berencana untuk menghidupkan kembali dan mengoptimalkan kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), yang 'mati suri' sejak dua tahun terakhir.
"Pada dasarnya kami ingin aset ini bisa produktif, selama ini kan sangat.. ada yang disebut warisan masa lalu. Ada utang dari pihak lain, yang kemudian dikonversi menjadi multi-year bond itu," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, ketika dijumpai usai melakukan rapat koordinasi terkait kilang TPPI, di Kemenko Bidang Perekonomian, (30/7/2018).
kilang yang dibangun dengan modal Rp 4,4 triliun ini sempat mati suri bertahun-tahun akibat utang yang bertumpuk. Pemerintah bahkan sampai campur tangan untuk restrukturisasi utang TPPI yang diakibatkan dari aksi korporasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan oleh pemegang sahamnya saat itu, Tirtamas Group yang dimiliki oleh Honggo Wendratno, yang kini menjadi buron.
TPPI bisa dibilang bikin repot banyak institusi pemerintah, salah satunya adalah PT Pertamina (Persero) yang diketahui memiliki piutang senilai US$ 500 juta di TPPI, dan dua kali TPPI dinyatakan gagal bayar utang (default) tersebut ke Pertamina.
(gus) Next Article Induk Kilang TPPI Bakal Masuk Holding Migas?
Pagi ini, Senin (5/8/2018), Wapres JK menggelar rapat untuk membahas kilang itu bersama sejumlah menteri, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dalam rapat itu, hadir pula Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dan Plt. Dirut Pertamina Nicke Widyawati.
Rapat tersebut dilaksanakan di Kantor Wapres setelah JK mengundang tim ekonomi Kabinet Kerja dalam acara coffee morning di kediamannya.
Usai pertemuan, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan rapat tersebut membahas bagaimana sisi komersial kilang tersebut dapat segera dibereskan.
"Karena ada kepemilikan negara di situ dari warisan sejarahnya melalui BPPN, jadi Pak Wapres menginginkan agar soal utang piutang dicarikan skema yang paling baik," ungkapnya.
Pemerintah memang berencana untuk menghidupkan kembali dan mengoptimalkan kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), yang 'mati suri' sejak dua tahun terakhir.
"Pada dasarnya kami ingin aset ini bisa produktif, selama ini kan sangat.. ada yang disebut warisan masa lalu. Ada utang dari pihak lain, yang kemudian dikonversi menjadi multi-year bond itu," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, ketika dijumpai usai melakukan rapat koordinasi terkait kilang TPPI, di Kemenko Bidang Perekonomian, (30/7/2018).
kilang yang dibangun dengan modal Rp 4,4 triliun ini sempat mati suri bertahun-tahun akibat utang yang bertumpuk. Pemerintah bahkan sampai campur tangan untuk restrukturisasi utang TPPI yang diakibatkan dari aksi korporasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan oleh pemegang sahamnya saat itu, Tirtamas Group yang dimiliki oleh Honggo Wendratno, yang kini menjadi buron.
TPPI bisa dibilang bikin repot banyak institusi pemerintah, salah satunya adalah PT Pertamina (Persero) yang diketahui memiliki piutang senilai US$ 500 juta di TPPI, dan dua kali TPPI dinyatakan gagal bayar utang (default) tersebut ke Pertamina.
(gus) Next Article Induk Kilang TPPI Bakal Masuk Holding Migas?
Most Popular