Internasional
Balas AS, China Siapkan Tarif Baru Sebesar Rp 864 T
Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 August 2018 07:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi perang dagang semakin memanas setelah China menyiapkan tarif impor balasan untuk Amerika Serikat (AS). Tiongkok mengusulkan tarif baru atas barang-barang AS senilai US$60 miliar (Rp 864 triliun).
Barang yang akan dikenakan taraif baru mulai dari gas alam cair (LNG), beberapa pesawat. Hal ini diumumkan Jumat (3/7/2018) karena melihat prospek pembicaraan perang dagang dengan AS semakin tidak jelas.
Minggu ini, Presiden AS, Donald Trump memerintahkan jajarannya untuk mengkaji kenaikan tarif menjadi 25% pada US$200 miliar produk China.
Amerika Serikat dan Cina menerapkan tarif tinggi kepada senilai US$ 34 miliar. Washington diperkirakan akan segera menerapkan tarif tambahan pada US$ 16 miliar barang-barang Cina.
China kini telah memberlakukan tarif tinggi atas US$ 110 miliar barang-barang AS, yang mewakili sebagian besar impor tahunan China atas produk-produk Amerika. Tahun lalu, Cina mengimpor sekitar US$130 miliar barang AS.
Kementerian keuangan China meluncurkan daftar tarif tambahan baru pada 5.207 barang yang diimpor dari AS, dengan pungutan tambahan mulai dari 5-25 persen.
Pemberlakuannya tergantung tindakan AS, Kementerian Perdagangan Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.
"Pihak AS telah berulang kali meningkatkan situasi terhadap kepentingan perusahaan dan konsumen," katanya, seperti dilansir Reuters. "China harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan martabatnya dan kepentingan rakyatnya, perdagangan bebas dan sistem multilateral."
Seorang penasihat utama Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif baru yang diusulkan tidak separah yang telah diinginkan Gedung Putih, dan dia memperingatkan China untuk tidak menguji tekad Trump.
"Mereka sebaiknya tidak meremehkan presiden," ujar Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan dalam sebuah wawancara di Fox Business Network. "Dia akan berdiri tegar."
(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Barang yang akan dikenakan taraif baru mulai dari gas alam cair (LNG), beberapa pesawat. Hal ini diumumkan Jumat (3/7/2018) karena melihat prospek pembicaraan perang dagang dengan AS semakin tidak jelas.
China kini telah memberlakukan tarif tinggi atas US$ 110 miliar barang-barang AS, yang mewakili sebagian besar impor tahunan China atas produk-produk Amerika. Tahun lalu, Cina mengimpor sekitar US$130 miliar barang AS.
Kementerian keuangan China meluncurkan daftar tarif tambahan baru pada 5.207 barang yang diimpor dari AS, dengan pungutan tambahan mulai dari 5-25 persen.
Pemberlakuannya tergantung tindakan AS, Kementerian Perdagangan Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.
"Pihak AS telah berulang kali meningkatkan situasi terhadap kepentingan perusahaan dan konsumen," katanya, seperti dilansir Reuters. "China harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan martabatnya dan kepentingan rakyatnya, perdagangan bebas dan sistem multilateral."
Seorang penasihat utama Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif baru yang diusulkan tidak separah yang telah diinginkan Gedung Putih, dan dia memperingatkan China untuk tidak menguji tekad Trump.
"Mereka sebaiknya tidak meremehkan presiden," ujar Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan dalam sebuah wawancara di Fox Business Network. "Dia akan berdiri tegar."
(roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular