
Internasional
Diduga Curi Teknologi, Walmart Digugat Rp 28,9 T
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
02 August 2018 12:07

New York, CNBC Indonesia - Raksasa ritel asal Amerika Serikat (AS) Walmart Inc pada hari Rabu (1/8/2018) dituduh telah mencuri teknologi yang dapat memperpanjang usia simpan produk dan mengurangi pembusukan. Teknologi itu disebut telah dikembangkan oleh salah satu perusahaan di Silicon Valley.
Zest Labs dan perusahaan induknya mengatakan Teknologi "Eden" yang digunakan Walmart untuk menjaga kesegaran buah dan sayuran "terlihat, terdengar, dan berfungsi" seperti teknologi yang dimiliki oleh Zest Fresh, seperti dilansir dari Reuters. Perusahaan itu pun menggugat Walmart senilai US$2 miliar (Rp 28,9 triliun).
Zest mengatakan mereka telah bekerjasama dengan Walmart selama beberapa tahun dalam Zest Fresh sebelum peritel terbesar dunia itu kehilangan minatnya pada November lalu.
Perusahaan mengatakan telah "tertegun" di bulan Maret ketika Walmart mengklaim telah membuat Eden secara internal selama lebih dari enam bulan dengan mengadakan "hackathon" di antara karyawannya. Eden sejauh ini dinyatakan telah berdampak mengurangi limbah hingga senilai US$86 juta.
"Kenyataanya, Walmart telah menggunakan akses tidak terbatasnya ke rahasia dagang penggugat, informasi hak milik, dan khow-how untuk mencuri dan menyalahgunakan teknologi Zest Fresh untuk kepentingan pribadi Walmart," kata penggugat.
Juru bicara Walmart, Randy Hargrove mengatakan "Kami menghargai semua hak intelektual," dan akan merespons gugatan tersebut di pengadilan.
Zest mengatakan Walmart diperkirakan telah menghemat US$2 miliar selama lima tahun ini dari penggunaan teknologi Eden dan US$15 miliar dalam satu dekade.
Gugatan tersebut ditujukan untuk mendapatkan ganti rugi dari Walmart atas dugaan pencurian rahasia dagang, persaingan tidak sehat, pelanggaran kontrak, dan kesalahan lainnya.
Walmart adalah salah satu penjual bahan makanan terbesar di AS yang saat ini tengah mencari cara baru untuk memperbesar penjualan dan pangsa pasarnya, termasuk dengan layanan jasa antar ke rumah setelah Amazon.com mengakuisisi Whole Foods tahun lalu.
Zest Labs berbasis di San Jose, California, dan telah mengajukan gugatannya itu ke pengadilan federal di Little Rock, Arkansas.
(prm) Next Article Jurus Walmart Hadang Online: Layanan Medis di Hypermarket
Zest Labs dan perusahaan induknya mengatakan Teknologi "Eden" yang digunakan Walmart untuk menjaga kesegaran buah dan sayuran "terlihat, terdengar, dan berfungsi" seperti teknologi yang dimiliki oleh Zest Fresh, seperti dilansir dari Reuters. Perusahaan itu pun menggugat Walmart senilai US$2 miliar (Rp 28,9 triliun).
Zest mengatakan mereka telah bekerjasama dengan Walmart selama beberapa tahun dalam Zest Fresh sebelum peritel terbesar dunia itu kehilangan minatnya pada November lalu.
"Kenyataanya, Walmart telah menggunakan akses tidak terbatasnya ke rahasia dagang penggugat, informasi hak milik, dan khow-how untuk mencuri dan menyalahgunakan teknologi Zest Fresh untuk kepentingan pribadi Walmart," kata penggugat.
Juru bicara Walmart, Randy Hargrove mengatakan "Kami menghargai semua hak intelektual," dan akan merespons gugatan tersebut di pengadilan.
Zest mengatakan Walmart diperkirakan telah menghemat US$2 miliar selama lima tahun ini dari penggunaan teknologi Eden dan US$15 miliar dalam satu dekade.
Gugatan tersebut ditujukan untuk mendapatkan ganti rugi dari Walmart atas dugaan pencurian rahasia dagang, persaingan tidak sehat, pelanggaran kontrak, dan kesalahan lainnya.
Walmart adalah salah satu penjual bahan makanan terbesar di AS yang saat ini tengah mencari cara baru untuk memperbesar penjualan dan pangsa pasarnya, termasuk dengan layanan jasa antar ke rumah setelah Amazon.com mengakuisisi Whole Foods tahun lalu.
Zest Labs berbasis di San Jose, California, dan telah mengajukan gugatannya itu ke pengadilan federal di Little Rock, Arkansas.
(prm) Next Article Jurus Walmart Hadang Online: Layanan Medis di Hypermarket
Most Popular