Internasional
Beijing Akan Tutup 1.000 Perusahaan Manufaktur hingga 2020
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
30 July 2018 11:54
Shanghai, CNBC Indonesia - Ibu kota China, Beijing, akan menutup sekitar 1.000 perusahaan pengolahan sampai tahun 2020 sebagai bagian dari program penanggulangan polusi sekaligus mendorong kenaikan pendapatan wilayah-wilayah di sekitarnya, media pemerintah melaporkan hari Senin (30/7/2018).
Beijing akan memusatkan perhatiannya pada industri-industri yang dinamis dan berteknologi tinggi serta mengurangi industri manufaktur yang "biasa", koran Partai Komunis People's Daily melaporkan. Surat kabar tersebut mengutip sebuah dokumen kebijakan terbaru yang dikeluarkan pemerintah kota Beijing.
Pemerintah kota telah menolak aplikasi pendaftaran dari 19.500 perusahaan dan menutup atau memindahkan 2.465 pabrik-pabrik biasa, menurut koran tersebut yang dikutip Reuters, Senin (30/7/2018).
China meluncurkan rencana untuk memperkuat koordinasi di wilayah Beijing, Tianjin, dan Hebei yang rentan terhadap smog (kabut polusi) di 2014 di tengah kekhawatiran bahwa persaingan di antara ketiga daerah itu menghabiskan sumber daya dan menimbulkan polusi serta kapasitas berlebih.
Pemerintah berencana menghapuskan industri manufaktur dan industri berat dari Beijing serta memindahkan kampus-kampus dan beberapa lembaga pemerintahan ke zona ekonomi Hebei yang baru, Xiongan.
Pemerintah juga ingin menciptakan jaringan transportasi yang terintegrasi dan standar yang seragam di berbagai bidang, seperti kesejahteraan dan pendidikan, untuk membuat Hebei, yang dikenal dengan industri beratnya, lebih menarik bagi investor.
Seorang pejabat di Provinsi Hebei pada awal tahun ini mengatakan rencana tersebut telah membantu kenaikan pendapatan rata-rata di wilayahnya sekitar 41% sejak 2013 meskipun jumlahnya masih separuh dari nilai upah di Beijing.
(roy) Next Article Bazaar & Panggung Hiburan Ramaikan Pemilu RI di China
Beijing akan memusatkan perhatiannya pada industri-industri yang dinamis dan berteknologi tinggi serta mengurangi industri manufaktur yang "biasa", koran Partai Komunis People's Daily melaporkan. Surat kabar tersebut mengutip sebuah dokumen kebijakan terbaru yang dikeluarkan pemerintah kota Beijing.
Pemerintah kota telah menolak aplikasi pendaftaran dari 19.500 perusahaan dan menutup atau memindahkan 2.465 pabrik-pabrik biasa, menurut koran tersebut yang dikutip Reuters, Senin (30/7/2018).
Pemerintah juga ingin menciptakan jaringan transportasi yang terintegrasi dan standar yang seragam di berbagai bidang, seperti kesejahteraan dan pendidikan, untuk membuat Hebei, yang dikenal dengan industri beratnya, lebih menarik bagi investor.
Seorang pejabat di Provinsi Hebei pada awal tahun ini mengatakan rencana tersebut telah membantu kenaikan pendapatan rata-rata di wilayahnya sekitar 41% sejak 2013 meskipun jumlahnya masih separuh dari nilai upah di Beijing.
(roy) Next Article Bazaar & Panggung Hiburan Ramaikan Pemilu RI di China
Most Popular