Menperin Beberkan 3 Kunci Arah Pembangunan Industri

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
10 November 2021 17:51
Regional Conference on Industrial Development (The 2nd RCID). Ist
Foto: Regional Conference on Industrial Development (The 2nd RCID). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan tiga kunci arah pembangunan industri, yakni memperkuat sektor Kesehatan demi akses global terhadap vaksin dan obat-obatan, transformasi digital demi industri 4.0, dan transisi energi demi penerapan green energy.

Ketiga hal tersebut yang akan menjadi pembahasan utama dalam Konferensi Regional Pengembangan Industri (RCID) ke-2. Forum ini juga menjadi permulaan untuk merumuskan sejumlah langkah terkait industri di kawasan Asia Pasifik. Pasalnya, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat termasuk pada industri.

"Fokusnya bagaimana cara kita menjawab tantangan terkait pemulihan kesehatan global, transformasi industri 4.0, transisi energi, dan menuju energi hijau yang inklusif dan berkelanjutan," kata Agus dalam RCID di Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Dia menambahkan RCID akan menjadi tempat aspirasi negara-negara yang tidak masuk dalam G20. Negara-negara ini menurutnya juga harus melakukan pemulihan ekonomi dan mendapatkan perhatian dari masyarakat global.

"Sudah 2 tahun bergulat dengan Covid-19 ada rupa kisah cerita. Pandemi menciptakan krisis multidimensi hingga ekonomi dan sosial. Kita semua kaget dengan kondisi yang cepat berubah," kata dia,

Meski demikian setiap negara perlahan membangun resiliensi hingga beradaptasi untuk pulih.Momentum ini menurutnya bisa menjadi cara untuk melihat dan mempelajari kekuatan yang dimiliki, untuk mempersiapkan ancaman atau pandemi yang lain di masa mendatang.

Konferensi ini merupakan konferensi kedua yang merupakan tindak lanjut dari suksesnya penyelenggaraan RCID yang pertama yang dilaksanakan pada 8-9 November 2018 di Bali yang menghasilkan "Bali Industry 4.0 Agenda". RCID ke-2 ini akan menjadi tonggak penting menuju persiapan pertemuan Trade Investment and Working Group (TIIWG) G-20 yang akan berlangsung pada tahun 2022.

Dia mengharapkan berharap konferensi RCID berlangsung produktif dan menghasilkan rekomendasi bagi upaya kawasan untuk mempercepat adopsi Industri 4.0 untuk Inclusive Sustainable Industrial Development (ISID), meningkatkan kesiapan UKM di kawasan untuk penyerapan Industri 4.0 di masa Covid-19, serta menyusun kerangka ekosistem Industri 4.0 sebagai acuan global untuk mempercepat Industri 4.0 bagi ISID.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kalau Industri 4.0 telah membuat disrupsi ekonomi sehingga ke depan isu berkelanjutan di sirkulasi ekonomi sangat penting dan menjadi isu awal. Di sisi lain, Airlangga mengatakan kalau saat ini banyak industri juga mulai memikirkan isu berkelanjutan, buktinya banyak industri pengemasan dan plastik mulai berubah. Sehingga ke depan industri hanya tinggal memiliki energi yang mana yang akan digunakan.

"Apalagi Indonesia ini sumber energi yang punya banyak dan bisa digabungkan, misal gas, biotermal, dan hydro meski tidak dipungkiri yang terbanyak masih PLTU," jelas Airlangga.

Dia mengungkapkan kalau dirinya sudah membahas hal ini dengan ADB sehingga seharusnya ada beberapa isu akan bisa segera selesai. Adapun untuk konferensi ini, Airlangga berharap akan ada terobosan dalam komitmen percepatan implementasi Industri 4.0, untuk industri yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana tema dari Konferensi ini.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dapat Tambahan Rp250 M, Anggaran Kemenperin 2022 Jadi Rp2,8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular