Tak Bergantung Visa & Master, Negara Ini Punya GPN Sendiri

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
26 July 2018 17:37
Kehadiran aturan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) merupakan titik balik kemandirian Indonesia dari sisi sistem pembayaran.
Foto: REUTERS/Jonathan Bainbridge
Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran aturan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) merupakan titik balik kemandirian Indonesia dari sisi sistem pembayaran. Bank Indonesia (BI) menganggap kehadiran provider asing seperti Visa dan MasterCard merugikan industri perbankan nasional.

Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, setidaknya bank-bank menyediakan biaya sekitar US$ 2 miliar setiap tahunnya. Fakta cukup menjadi pertimbangan BI untuk menciptakan sistem pembayaran nasional yang saling terintergrasi, tanpa harus bergantung dengan provider asing.

Dari sisi fee, biaya yang dikeluarkan nasabah dengan kartu berlogo GPN jauh lebih murah dibandingkan dengan kartu berlogo Visa dan MasterCard. Cara ini akan mengamankan dana nasabah untuk tidak tersedot banyak akibat transaksi yang dilakukan.

Menurut data dari Visa dan MasterCard, masing-masing provider mengenakan biaya transaksi masing-masing sebesar 0,80% dan 0,85%. Jika satu kartu ada dua logo tersebut secara bersamaan, maka fee yang harus dibayar tidak kurang dari 1,65%.

Sementara jika menggunakan kartu berlogo GPN, biaya yang digunakan hanya 1%. Perbedaan ini yang membuat kehadiran GPN menguntungkan konsumen khususnya di dalam negeri. Lantas kehadiran GPN sempat diprotes negeri asal provider tersebut yaitu Amerika Serikat.

Bahkan disebut-sebut, awal murka Presiden AS, Donald Trump karena penerapan GPN sehingga berpotensi mengurangi porsi asing khususnya AS di Indonesia. Lantas, apakah hanya Indonesia yang menerapkan sistem pembayaran sejenis GPN? Ternyata negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga thailand telah lebih dahulu menerapkan aturan tersebut.

Berikut kami jabarkan masing-masing GPN negara tersebut beserta Fee yang diterapkan:

Malaysian Electronic Payment System (MEPS)

MEPS merupakan aturan GPN di Malaysia. Peluncuran system ini untuk mengurangi biaya akibat menggunakan kartu berlogo asing seperti visa dan mastercard. Dari sisi biaya, MEPS hanya mengenakan biaya sekitar RM 0,53 lebih rendah hingga 80% dari biaya pada umumnya yang mencapai RM1-4.

Biaya yang lebih murah, membuat bank-bank di Malaysia tergabung dengan sistem pembayaran ini. Di sisi lain, nasabah pun jauh lebih murah mengeluarkan biaya dari setiap transaksi yang dilakukan.

Network for Electronic Transfers (NETS)

Singapura pun memiliki gerbang sistem pembayaran sendiri yaitu NETS. Kehadiran gerbang sistem pembayaran sendiri diperlukan, mengingat Singapura merupakan financial hub di kawasan ASEAN. Kehadiran NETS dapat membantu nasabah yang akan melakukan aktivitas transportasi, makan, berbelanja hingga membayar tagihan.

Jika masyarakat ingin berbelanja online dengan menggunakan NETS, maka hanya dikenakan fee sekitar 0,80%. Sementara jika ingin berbelanja di supermarket juga hanya dikenakan fee yang sama. Biaya ini tentu jauh lebih murah dibandingkan berbelanja dengan kartu yang berlogo visa dan mastercard.

Union Pay

Union Pay merupakan sistem pembayaran yang terintergrasi di China. Merujuk dari website sistem pembayaran tersebut, dengan menggunakan kartu berlogo Union-Pay maka biaya transaksi jadi gratis. Jika Anda berbelanja di mercant yang terintergrasi menggunakan kartu berlogo ini, maka anda tidak dikenakan biaya sama sekali.

Begitu juga, saat anda menarik uang tunai di ATM baik di dalam maupun luar negeri. Union Pay tidak mengenakan biaya sama sekali. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat yang memilikinya.

Ini adalah beberapa contoh dari negara-negara yang telah menjalankan GPN. Terlihat jelas, dengan adanya GPN biaya transaksi yang dikenakan jauh lebih murah dibandingkan menggunakan kartu berlogo asing. Oleh sebab itu, kehadiran GPN di Indonesia merupakan sesuatu yang sudah tepat karena memberikan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan harus menggunakan provider asing seperti visa dan mastercard.


TIM RISET CNBC INDONESIA




(dru) Next Article BI Bantah Adanya GPN Gerus Bisnis Visa & Mastercard

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular