Mencari Solusi dalam Menjawab Dua Problem Besar RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indonesia saat ini menghadapi dua problem atau masalah besar. Kedua masalah ini harus segera dicari jalan keluarnya. Defisit transaksi berjalan alias CAD/Current Account Deficit dan sektor pariwisata yang lambat sekali berkembangnya.

Untuk itu, Presiden mengimbau untuk mencari solusi dalam menjawab dua problem besar Indonesia tersebut. Fokus tersebut sebenarnya sudah mulai dilakukan. Di antaranya dengan serius memperbaiki neraca perdagangan dan pariwisata yang dari akar diperhatikan lebih dalam.

"Pemerintah memang secara serius telah berupaya untuk memerbaiki neraca perdagangan. Salah satu hasilnya adalah pada Juni 2018 surplus US$ 1,7 miliar. Ekspor Juni 2018 naik 11,47% yoy (Juni 2017)," kata Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika, Kamis (26/7/2018).

Menurutnya, pemerintah terus menggerakkan ekspor dengan jalan mencari pasar non-trandisional, diversifikasi produk, dan aneka insentif untuk meningkatkan daya saing komoditas. "Dengan jalan ini diestimasikan neraca perdagangan 2018 surplus sekitar US$ 6 miliar," tutur Erani.

Bagaimana dengan Pariwisata?

Erani menjelaskan saat ini sektor pariwisata terus tumbuh dengan bagus. Misalnya pada Januari - Mei 2018 naik 11,89% dibandingkan Januari - Mei 2017 (yoy).
"Jumlah wisatawan asing pada Januari - Mei 2018 mencapai 6,17 juta dibandingkan 5,51 juta pada Januari - Mei 2017," katanya.

Ia berpandangan, potensi ekonomi domestik terus dibenahi, antara lain membangun infrastruktur, memperbanyak homestay, keragaman kuliner lokal. Serta, dari cinderamata juga dengan melibatkan pelaku UMKM.

"Sampai akhir tahun diproyeksikan wisatawan mancanegara akan menembus 15,5 juta orang," tutup Erani.

(dru/ray) Next Article Ke Jabar, Jokowi Resmikan Lembaga Keuangan Nelayan