
Jokowi Tiba-Tiba Terima 9 Duta Besar di Istana, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima sembilan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) beberapa negara sahabat di Istana Merdeka, Kamis (15/2/2024). Kehadiran para dubes untuk menyerahkan surat-surat kepercayaan.
Dari pantauan CNBC Indonesia para dubes mulai memasuki istana negara sekitar pukul 14.00 WIB secara satu per satu. Upacara penyambutan dilakukan pada halaman istana merdeka.
Saat menemui Jokowi, terpantau juga hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Adapun sembilan daftar Duta Besar yang menemui Jokowi, antara lain:
Belarus - Raman Ramanouski
Bosnia & Herzegovina - Armin Limo
Mauritania - Weddady Ould Sidi Haiba
Jepang - Masaki Yasushi
Mesir - Yasser Hassan Farag Elshemy
Bangladesh - Tarikul Islam
Aljazair - Hassane Rabehi
Uruguay - Cristina Gonzalez
Portugal - Miguel De Mascarinhas De Calheiros Velozo
Menteri Luar Negeri Retno menjelaskan sembilan perwakilan negara sahabat itu memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan Indonesia. Jepang misalnya sampai November 2023 lalu nilai perdaganganya sudah mencapai lebih dari US$ 34 miliar.
"Dan kita surplus Rp 3,8 miliar. Sementara investasi, Jepang juga merupakan salah satu sumber investasi besar Indonesia," kata Retno dalam keterangan resmi, Kamis (15/2/2024).
Selanjurnya Mesif juga mitra dagang ketiga terbesar RI di Timur Tengah setelah Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Sampai November tahun lalu, perdagangan RI dengan Mesir mencapai US$ 1,5 miliar dengan surplus lebih dari US$ 1 miliar.
"Kemudian dari sisi investasi, Mesir juga merupakan tujuan investasi investor Indonesia, out bond investment. Di situ ada Indofood ada kedaung group dan lain-lain. Sementara untuk Aljazair perusahaan minyak negara kita, Pertamina, banyak melakukan kerja sama di Aljazair," kata Retno.
Retno juga mengungkapkan RI juga akan terus meningkatkan kerja sama dagang dengan sembilan negara tersebut. Seperti Jepang, protokol perubahan untuk Indonesia Jepang Economic Partnership Agreement sudah selesai.
Sementara dengan Bangladesh dan Belarus juga tengah melakukan negoisasi Preferenrial Trade Agreement (PTA) dan Free Trade Agreement (FTA).
Adapun sembilan perwakilan negara kembali menemui Menteri Luar Negeri guna memperdalam lebih lanjut program masing masing.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan Istana soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye & Memihak