
BI: Penjualan Ritel Mei 2018 Tumbuh 8,3%
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 July 2018 17:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan ritel Indonesia terus membaik dan mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan pada Mei. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa konsumsi masyarakat semakin pulih setelah tahun lalu agak tertekan.
Penjualan ritel Indonesia tercatat naik 8,3% secara year-on-year (YoY) pada Mei 2018. Lebih baik ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yaitu 4,1% YoY.
Realisasi penjualan ritel Mei 2018 juga cukup jauh dari perkiraan Bank Indonesia (BI). Dalam laporan bulan lalu, BI memperkirakan penjualan ritel hanya tumbuh 4,4%.
"Meningkatnya kinerja penjualan bersumber antara lain dari komoditas sandang yang tumbuh sebesar 16,5% YoY, meningkat dibandingkan pertumbuhan April 2018 sebesar 10,0% YoY. Selain itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau tumbuh 11,3% YoY, meningkat dari 7,7% YoY pada bulan sebelumnya," jelas laporan Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan Rabu (11/7/2018).
Menurut BI, peningkatan tersebut disebabkan oleh faktor musiman. Ramadan tahun ini jatuh pada pertengahan Mei, yang membuat permintaan masyarakat meningkat.
Sementara dibandingkan Mei 2017, pertumbuhan tahun ini jauh lebih baik. Pada Mei 2017, penjualan ritel hanya tumbuh 4,3%.
Tahun lalu, penjualan ritel memang agak tertekan. Ini tidak lepas dari perlambatan konsumsi masyarakat, utamanya karena kenaikan tarif listrik yang bisa lebih dari dua kali lipat.
Sementara untuk penjualan ritel Juni 2018, BI memperkirakan ada pertumbuhan 6,8%. Tetap tumbuh tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun lebih baik ketimbang Juni 2017 yang tumbuh 6,3% YoY.
"Penjualan eceran Juni 2018 diperkirakan meningkat seiring dengan tingginya permintaan karena faktor musiman Ramadan dan Idul Fitri. Peningkatan kinerja penjualan bersumber dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang diperkirakan tumbuh 15,1% YoY, meningkat dibandingkan 9,3% YoY pada Mei. Peningkatan juga terjadi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang diperkirakan tumbuh 13,1% YoY, lebih tinggi dibandingkan 11,3% YoY pada Mei," papar laporan BI.
(aji/aji) Next Article Sedih, Penjualan Ritel Januari 2020 Diramal Turun 3,1%
Penjualan ritel Indonesia tercatat naik 8,3% secara year-on-year (YoY) pada Mei 2018. Lebih baik ketimbang pencapaian bulan sebelumnya yaitu 4,1% YoY.
Realisasi penjualan ritel Mei 2018 juga cukup jauh dari perkiraan Bank Indonesia (BI). Dalam laporan bulan lalu, BI memperkirakan penjualan ritel hanya tumbuh 4,4%.
Menurut BI, peningkatan tersebut disebabkan oleh faktor musiman. Ramadan tahun ini jatuh pada pertengahan Mei, yang membuat permintaan masyarakat meningkat.
Sementara dibandingkan Mei 2017, pertumbuhan tahun ini jauh lebih baik. Pada Mei 2017, penjualan ritel hanya tumbuh 4,3%.
Tahun lalu, penjualan ritel memang agak tertekan. Ini tidak lepas dari perlambatan konsumsi masyarakat, utamanya karena kenaikan tarif listrik yang bisa lebih dari dua kali lipat.
Sementara untuk penjualan ritel Juni 2018, BI memperkirakan ada pertumbuhan 6,8%. Tetap tumbuh tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun lebih baik ketimbang Juni 2017 yang tumbuh 6,3% YoY.
"Penjualan eceran Juni 2018 diperkirakan meningkat seiring dengan tingginya permintaan karena faktor musiman Ramadan dan Idul Fitri. Peningkatan kinerja penjualan bersumber dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang diperkirakan tumbuh 15,1% YoY, meningkat dibandingkan 9,3% YoY pada Mei. Peningkatan juga terjadi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang diperkirakan tumbuh 13,1% YoY, lebih tinggi dibandingkan 11,3% YoY pada Mei," papar laporan BI.
(aji/aji) Next Article Sedih, Penjualan Ritel Januari 2020 Diramal Turun 3,1%
Most Popular