Perang Dagang Memanas, AS Sasar Tisu Toilet hingga Tas China

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
11 July 2018 11:25
Daftar terbaru yang dipublikasikan hari Selasa itu menargetkan lebih banyak produk konsumen jika dibandingkan dengan tarif yang diberlakukan pekan lalu.
Foto: REUTERS/Aly Song
Washington, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan serangannya dalam perang dagang dengan China pada hari Selasa (10/7/2018). Pasalnya, AS berkata akan memberlakukan tarif 10% terhadap produk impor China lainnya senilai US$200 miliar (Rp 2.875 triliun).

Kabar tersebut membuat harga saham rontok, terutama di China, serta memicu peringatan dari seorang pejabat senior Kementerian Perdagangan China bahwa AS mengacaukan tatanan perdagangan global.


Pemerintah AS merilis sebuah daftar yang berisi ribuan produk impor China yang akan dikenakan tarif baru, termasuk ratusan produk makanan, tembakau, bahan-bahan kimia, batu bara, baja dan aluminium.

Tarif itu juga memasukkan barang-barang konsumen, mulai dari ban mobil, mebel, produk kayu, tas tangan dan koper, makanan anjing dan kucing, sarung baseball, karpet, pintu, sepeda, alat ski, tas golf, tissue toilet sampai produk-produk kecantikan. IniĀ laporan rinci kebijakan Trump tersebut.

"Selama setahun, pemerintahan Trump sudah dengan sabar mendesak China untuk menghentikan praktik [dagang] tidak adil, membuka pasar, dan terlibat dalam kompetisi pasar yang sebenarnya," kata Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer saat mengumumkan rencana tarif tersebut.

"Bukannya membahas kekhawatiran utama kami, China mulai membalas ke produk-produk AS [...] Tidak ada pembenaran untuk tindakan seperti itu," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Pekan lalu, Washington menerapkan tarif 25% terhadap barang impor China senilai $34 miliar, dan Beijing segera meresponsnya dengan tarif serupa ke barang impor AS dengan nilai yang sama.

Para investor cemas perang dagang yang memanas antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini bisa berdampak ke pertumbuhan global.


Di pasar keuangan, indeks MSCI dari saham-saham Asia-Pasifik selain Jepang turun 1,5%, sementara indeks utama di Hong Kong dan Shanghai anjlok lebih dari 2%. S&P 500 dan futures Dow Jones berkurang sekitar 1%, mengindikasikan pembukaan Wall Street yang lemah di hari Rabu (11/7/2018).

Trump berkata pada akhirnya dia mungkin akan menerapkan tarif ke produk China senilai lebih dari $500 miliar, atau sama dengan jumlah total barang ekspor China yang masuk ke AS tahun lalu.

Daftar terbaru yang dipublikasikan hari Selasa itu menargetkan lebih banyak produk konsumen jika dibandingkan dengan tarif yang diberlakukan pekan lalu. Hal ini pun memberi ancaman langsung ke perusahaan konsumen dan ritel.

Tarif baru itu tidak akan diterapkan sampai periode komentar publik terkait usulan tarif selama dua bulan berakhir. Namun, beberapa kelompok bisnis dan anggota dewan senior AS segera mengkritisi tindakan itu.

SIMAK FAKTA DAN DATA PERANG DAGANG AS-CHINA DI SINI: Rangkaian Kejadian Penyebab Perang Dagang AS-China

(prm) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular