AS Siapkan Tarif Baru pada China, Bursa Saham Asia Anjlok

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 July 2018 09:05
Bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah signifikan pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Aly Song
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah signifikan pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei melemah 0,88%, indeks Strait Times melemah 1,08%, indeks Kospi melemah 0,74%, indeks Shanghai anjlok 1,66%, dan indeks Hang Seng anjlok 2,33%.

Kembali memanasnya hubungan antara AS dengan China di bidang perdagangan telah membuat investor panik dan meninggalkan instrumen berisiko seperti saham.

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa waktu setempat (10/7/2018) mengumumkan daftar barang-barang asal China senilai US$200 miliar (Rp 2.875 triliun) yang akan dikenakan bea masuk baru sebesar 10%.

Bea masuk tersebut datang sebagai respons AS terhadap tarif balasan dari China yang efektif berlaku pasca AS memberlakukan bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk impor asal Negeri Panda pada Jumat lalu (6/7/2018).

Beberapa produk yang kini disasar AS adalah barang-barang yang masuk dalam inisiatif Made in China 2025, sebuah rencana strategis Beijing untuk membuat China menjadi pemimpin industri-industri penting dunia, termasuk teknologi.

Bea masuk tersebut tidak akan segera berlaku namun akan melewati proses kajian selama dua bulan ke depan. Dengar pendapat dijadwalkan pada 20 Agustus hingga 23 Agustus.

Kini, perang tarif antar kedua negara benar-benar mengancam laju ekonomi keduanya, mengingat besarnya nilai barang yang akan terdampak. Jika China kembali panas dan meluncurkan serangan balasan, situasinya akan bertambah buruk.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular