
Ternyata, 19 Blok Migas Lelang ESDM Belum Laku Terjual
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 July 2018 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak lelang reguler dibuka oleh pemerintah, 19 blok migas atau wilayah kerja yang ditawarkan hingga saat ini belum mampu mendatangkan kontraktor yang sudi berinvestasi di Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah sesumbar 5 dari 19 blok tersebut sudah dilirik investor. Tak tanggung-tanggung, 7 investor besar sekaligus. Tapi niatan 7 investor ini tampaknya berujung hampa. Sebab, sampai tenggat pendaftaran dan pengembalian dokumen berakhir, tak satupun investor yang mengembalikan dokumen lelang untuk menindaklanjuti niat bisnisnya.
Ini diungkap oleh Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ediar Usman, "Iya tidak ada yang kembalikan, pokoknya pada saat pendaftaran tutup tidak ada yang memasukan, ada yang usul minta tambahan waktu segala macam tapi kami tetap putuskan 3 Juli tutup pendaftaran, kan sudah ditambah juga waktunya, kalau tambah waktu lagi tidak ada jaminan juga, nanti malah makin molor," ujar Ediar saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Ediar menjelaskan alasan para investor tak kembalikan dokumen lebih disebabkan masalah waktu. Para investor, katanya, butuh waktu lebih panjang untuk mendalami wilayah kerja dan keekonomian yang ditawarkan, berbeda dengan sistem join study yang sudah dimulai dari jauh-jauh hari.
"Kan kalau kita jual sesuatu kan sudah ada yang minat, naksir, lirik. Itu sudah ada, tetapi belum kembalikan dokumen macam-macam alasannya, mungkin belum pede," ujar Ediar.
"Kalau wilayah bagus dilihat lagi keekonomiannya bagaimana, fasilitas pendukungnya lengkap atau tidak," tambahnya.
Ia pun menuturkan kemungkinan akan ada lelang kedua untuk blok-blok terminasi yang ditawarkan tersebut. Tahun ini ESDM melelang 26 blok migas atau WK, terdiri dari 19 blok lelang reguler dan 7 penawaran langsung. Untuk lelang reguler, sebenarnya jangka waktu habis pada 7 Juni kemarin. Berhubung baru 5 blok yang diminati, jangka waktu pun diperpanjang sampai 26 Juni 2018 dan batas akhir pengembalian dokumen jadi 3 Juli 2018.
Tapi, sampai batas akhir waktu yang ditentukan tidak ada tambahan peminat lelang dan juga tak ada investor yang kembalikan dokumen.
(gus/gus) Next Article ESDM Target 10 Blok Migas Laku Tahun Ini
Sebelumnya, pemerintah sesumbar 5 dari 19 blok tersebut sudah dilirik investor. Tak tanggung-tanggung, 7 investor besar sekaligus. Tapi niatan 7 investor ini tampaknya berujung hampa. Sebab, sampai tenggat pendaftaran dan pengembalian dokumen berakhir, tak satupun investor yang mengembalikan dokumen lelang untuk menindaklanjuti niat bisnisnya.
Ediar menjelaskan alasan para investor tak kembalikan dokumen lebih disebabkan masalah waktu. Para investor, katanya, butuh waktu lebih panjang untuk mendalami wilayah kerja dan keekonomian yang ditawarkan, berbeda dengan sistem join study yang sudah dimulai dari jauh-jauh hari.
"Kan kalau kita jual sesuatu kan sudah ada yang minat, naksir, lirik. Itu sudah ada, tetapi belum kembalikan dokumen macam-macam alasannya, mungkin belum pede," ujar Ediar.
"Kalau wilayah bagus dilihat lagi keekonomiannya bagaimana, fasilitas pendukungnya lengkap atau tidak," tambahnya.
Ia pun menuturkan kemungkinan akan ada lelang kedua untuk blok-blok terminasi yang ditawarkan tersebut. Tahun ini ESDM melelang 26 blok migas atau WK, terdiri dari 19 blok lelang reguler dan 7 penawaran langsung. Untuk lelang reguler, sebenarnya jangka waktu habis pada 7 Juni kemarin. Berhubung baru 5 blok yang diminati, jangka waktu pun diperpanjang sampai 26 Juni 2018 dan batas akhir pengembalian dokumen jadi 3 Juli 2018.
Tapi, sampai batas akhir waktu yang ditentukan tidak ada tambahan peminat lelang dan juga tak ada investor yang kembalikan dokumen.
(gus/gus) Next Article ESDM Target 10 Blok Migas Laku Tahun Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular