
Perang Dagang AS-China Bisa Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
07 July 2018 16:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terdampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Hal itu dikatakan ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terkontraksi 0,1% atau maksimal hanya mencapai 5,3% dari target 5,4%.
Fithra menjelaskan, hal itu disebabkan impak dari tensi perang dagang antara AS dan China yang terus memanas, dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjangnya. Sebab, biar bagaimanapun, Tiongkok dan AS adalah rekan dagang terbesar Indonesia.
"Koneksi Indonesia dengan China dan AS cukup kuat, makanya ke depan seharusnya Indonesia sudah mencari portofolio lebih banyak, artinya mencari rekan-rekan dagang nontradisional," ujar Fithra kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (7/7/2018).
Ia pun menyebutkan, efek perang dagang tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia saja, tetapi juga dunia. Ia menilai, hal tersebut akan memberi dampak sangat negatif terhadap perekonomian dunia
"Sebab, kemungkinan besar dengan adanya proses perang dagang ini akan ada retaliasi dan lainnya, tidak hanya berdampak pada China, Amerika, dan Indonesia saja, melainkan seluruh dunia. Setidaknya itu saya rasa bisa mengontraksi pertumbuhan ekonomi dunia 0,8%, artinya maksimal pertumbuhannya hanya bisa sampai 3,1%," pungkas Fithra.
(ray) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Hal itu dikatakan ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terkontraksi 0,1% atau maksimal hanya mencapai 5,3% dari target 5,4%.
Fithra menjelaskan, hal itu disebabkan impak dari tensi perang dagang antara AS dan China yang terus memanas, dan menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjangnya. Sebab, biar bagaimanapun, Tiongkok dan AS adalah rekan dagang terbesar Indonesia.
Ia pun menyebutkan, efek perang dagang tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia saja, tetapi juga dunia. Ia menilai, hal tersebut akan memberi dampak sangat negatif terhadap perekonomian dunia
"Sebab, kemungkinan besar dengan adanya proses perang dagang ini akan ada retaliasi dan lainnya, tidak hanya berdampak pada China, Amerika, dan Indonesia saja, melainkan seluruh dunia. Setidaknya itu saya rasa bisa mengontraksi pertumbuhan ekonomi dunia 0,8%, artinya maksimal pertumbuhannya hanya bisa sampai 3,1%," pungkas Fithra.
(ray) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Most Popular