Internasional

Perang Dagang, Ford Tak Naikkan Harga Mobil di China

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 July 2018 20:29
Tahun lalu, Ford mengirim sekitar 80.000 mobil ke China dari Amerika Utara, dimana lebih dari setengahnya merupakan merek Lincolns mewah.
Foto: REUTERS/Damir Sagolj
Jakarta, CNBC Indonesia - Ford Motor Co memastikan tidak akan menaikkan harga mobil model Ford dan Lincoln di China meski tarif tambahan otomotif AS akan ditetapkan mulai Jumat (6/7/2018).

Di China penjualan Ford mengalami perlambatan. "Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk meningkatkan harga eceran yang disarankan produsen (MSRP) pada kendaraan impornya di China," ujar manajemen, Kamis (6/7/2018) seperti dikutip dari Reuters.

Langkah Ford ini berarti menekan keuntungan dari mobil impor dan menjadikannya produsen mobi asing pertama yang menghadapi masalah tarif tambahan tanpa perlu menaikkan harga.

Ford termasuk salah satu produsen mobil yang akan menderita kerugian jika perang dagang AS-China semakin meningkat menjadi perang tarif penuh. Tahun lalu, Ford mengirim sekitar 80.000 mobil ke China dari Amerika Utara, dimana lebih dari setengahnya merupakan merek Lincolns mewah, termasuk sedan Lincoln Continental dan Lincoln MKX crossover SUV.

China, yang baru beberapa hari lalu memotong tarif pada semua mobil impor, berencana untuk menerapkan tarif tambahan 25% terhadap 545 produk AS, termasuk mobil buatan AS, jika pemerintahan Trump melanjutkan rencana untuk menerapkan tarif pada US$34 miliar impor China mulai 6 Juli, besok.

Ford meminta Washington dan Beijing untuk menyelesaikan perselisihan mereka dan mengatakan akan "memantau situasi sambil mengembangkan perusahaan".

Semua mobil Lincoln yang dijual Ford di China diimpor dari Amerika Utara. Tahun lalu, merek Lincoln terjual 54.124 mobil di China, pasar mobil terbesar di dunia, naik 66% dari penjualan tahun 2016.

Ford dan Lincoln menurunkan harga pada model impor pada bulan Mei setelah China mengumumkan pemotongan tarif yang tajam untuk mobil dan suku cadang mobil yang mulai berlaku pada 1 Juli.

Kendaraan Ford yang diimpor telah menghadapi penundaan yang tidak biasa di pabean baru-baru ini, dimana pejabat meminta dilakukan pemeriksaan teknis tambahan, Reuters melaporkan pada bulan Mei, mengutip seorang sumber yang juga mengatakan penahanan tersebut terkait dengan sengketa perdagangan.

Beberapa perusahaan lain yang mengekspor mobil buatan AS ke China diantaranya adalah BMW, Mercedes dan Tesla milik Daimler AG.

Isu-isu yang berkaitan dengan perdagangan menambah tekanan bagi Ford yang pada saat itu sedang mengalami penurunan penjualan besar di China yang disebabkan oleh kurangnya model-model baru di lininya. Tahun lalu, penjualannya turun 6% bahkan saat keseluruhan penjualan kendaraan di China naik 3%.
(roy) Next Article Perang Dagang, Harga Mobil di AS Bisa Naik Hingga Rp 100 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular