
Internasional
Perang Dagang, Harga Mobil di AS Bisa Naik Hingga Rp 100 Juta
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 July 2018 10:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mobil baru di Amerika Serikat (AS) bisa bertambah US$1.400 (Rp 20 juta) hingga US$7.000 (Rp 100 juta) untuk model terlaris jika pemerintah Trump memberlakukan tarif terhadap mobil dan suku cadang impor, menurut Peterson Institute for International Economics yang dilansir dari CNBC International.
Dalam analisisnya, Peterson mengkalkulasi dampak harga kendaraan berdasarkan tiga kategori, yakni mobil compact, compact SUV dan crossover, serta SUV dan crossover mewah berdasarkan merek-merek terlaris di tahun 2017.
Untuk harga mobil di tahun 2018, mereka menambahkan tarif 1% untuk alumunium dan baja, serta tarif 25% terhadap semua konten kendaraan dari luar negeri.
"Semua mobil di pasar AS memiliki sejumlah komponen asing," kata Jeremie Cohen-Setton, peneliti di Peterson.
Peterson mengatakan hal itu menyebabkan harga rata-rata semua mobil naik, baik mobil impor maupun buatan AS.
(roy/roy) Next Article Mendag AS: Terlalu Dini Bagi AS Mundur dari WTO
Dalam analisisnya, Peterson mengkalkulasi dampak harga kendaraan berdasarkan tiga kategori, yakni mobil compact, compact SUV dan crossover, serta SUV dan crossover mewah berdasarkan merek-merek terlaris di tahun 2017.
Peterson mengatakan hal itu menyebabkan harga rata-rata semua mobil naik, baik mobil impor maupun buatan AS.
Misalnya, mobil compact seperti Chevy Cruz, Nissan Sentra atau Honda Civic memiliki rata-rata 51% konten asing. Harga dasar Chevy Cruz senilai US$16.381 bisa naik US$2.140 jika 100% tarif dikenakan ke konsumen.
Harga Nissan Sentra bisa melonjak US$3.075 menjadi US$19.300 berdasarkan fakta bahwa mobil itu memiliki 80% konten asing.
Kenaikan ongkos terbesar akan terjadi pada beberapa model mewah yang memiliki sebagian besar suku cadang asing atau bahkan dibuat di luar negeri. Misalnya, harga dasar Mercedes-Benz GLC-class yang memiliki 100% konten asing akan meroket dari US$36.846 menjadi lebih dari US$45.400 jika usulan tarif dikenakan sepenuhnya ke konsumen.
Presiden AS Donald Trump berkata kemungkinan dia akan mengenakan tarif 20% sampai 25% pada mobil impor. Dia juga telah meminta Kementerian Perdagangan untuk mempelajari apakah impor kendaraan mengancam keamanan nasional, argumen yang sebelumnya digunakan untuk menerapkan tarif ke baja dan aluminium impor.
Pada saat yang sama, AS telah mengenakan tarif 25% terhadap produk impor China senilai US$34 miliar, termasuk di sektor otomotif. AS juga memberlakukan tarif untuk baja impor.
China pun sudah melakukan pembalasan ke produk impor AS dengan jumlah dan tarif yang sama. Negara Tirai Bambu menaikkan tarif untuk sektor otomotif AS, dan kini tarifnya adalah 40% untuk kendaraan yang sebagian besar dirakit oleh BMW, Daimler dan Ford.
Para pemimpin Eropa nampaknya ingin menghindari cekcok dagang otomotif dan mereka kemungkinan mau menegosiasikan kesepakatan yang bisa memangkas tarif dari Eropa untuk mobil-mobil AS. Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Junker pun diprediksi akan bertemu dengan Trump pekan depan.
Para ekonom mengatakan tarif yang berlaku saat ini memiliki dampak yang kecil, tetapi meletusnya perang dagang di sektor otomotif bisa memberi implikasi yang lebih jauh lagi.
"Sejauh ini, strategi ini belum menghasilkan hasil yang sangat positif," kata Cohen-Setton. "Itu adalah strategi sama yang seharusnya dilakukan dalam negosiasi baja dan aluminium [...] dan pada akhirnya kita memperoleh tarif. Itu adalah jejak rekam pemerintahan ini. Jadi, kecuali ada dorongan yang lebih kuat dari lobi [tentang] mobil, menurut saya itu adalah preseden penting."
Kajian dari Peterson mengasumsikan pabrikan tidak akan mengenakan tarif sepenuhnya ke konsumen. Kajian itu juga mengkalkulasikan peningkatan harga sticker menggunakan perkiraan melewati dua-pertiga ongkosnya.
Artinya, sebuah Ford Escape dengan 40% konten asing akan terkena tarif US$2.274, tetapi harga saat ini senilai US$22.300 bisa naik US$1.571 jika tarif yang dikenakan ke konsumen hanya sebagian.
Mobil dengan kategori sama yaitu Nissan Rogue seharga US$22.898 bisa terkena tarif penuh senilai US$4.393 berdasarkan 80% konten asing yang dimilikinya, tetapi harganya bisa naik hanya US$2.790. Namun, Honda CR-V yang harganya US$22.198 bisa mendapatkan tarif US$1.963 karena hanya mengandung 35% konten asing, dan dengan tingkat yang dikurangi, kenaikan harga yang harus dibayarkan konsumen nantinya adalah US$1.363.
Jika tarif diberlakukan, Lexus NX terlaris yang kini harganya mencapai US$32.927 bisa melonjak sampai US$40.233 jika Toyota mengenakan potensi tarif US$7.306 sepenuhnya berdasarkan kandungan 95% konten asing. Namun, sebuah Acura RDX dengan 35% konten asing akan mengalami kenaikan harga sticker menjadi di bawah US$36.500 jika seluruh ongkos tarif ditambahkan ke harga dasar US$33.464.
Peterson berasumsi tidak ada negara yang akan mendapatkan pengecualian ketika memperhitungkan tarif, tetapi tidak memasukkan Kanada karena data yang tersedia tidak memisahkan konten mobil AS dan Kanada. Alhasil, potensi dampak tarif bisa saja kurang dari estimasinya.
Harga Nissan Sentra bisa melonjak US$3.075 menjadi US$19.300 berdasarkan fakta bahwa mobil itu memiliki 80% konten asing.
Kenaikan ongkos terbesar akan terjadi pada beberapa model mewah yang memiliki sebagian besar suku cadang asing atau bahkan dibuat di luar negeri. Misalnya, harga dasar Mercedes-Benz GLC-class yang memiliki 100% konten asing akan meroket dari US$36.846 menjadi lebih dari US$45.400 jika usulan tarif dikenakan sepenuhnya ke konsumen.
Presiden AS Donald Trump berkata kemungkinan dia akan mengenakan tarif 20% sampai 25% pada mobil impor. Dia juga telah meminta Kementerian Perdagangan untuk mempelajari apakah impor kendaraan mengancam keamanan nasional, argumen yang sebelumnya digunakan untuk menerapkan tarif ke baja dan aluminium impor.
Pada saat yang sama, AS telah mengenakan tarif 25% terhadap produk impor China senilai US$34 miliar, termasuk di sektor otomotif. AS juga memberlakukan tarif untuk baja impor.
China pun sudah melakukan pembalasan ke produk impor AS dengan jumlah dan tarif yang sama. Negara Tirai Bambu menaikkan tarif untuk sektor otomotif AS, dan kini tarifnya adalah 40% untuk kendaraan yang sebagian besar dirakit oleh BMW, Daimler dan Ford.
Para pemimpin Eropa nampaknya ingin menghindari cekcok dagang otomotif dan mereka kemungkinan mau menegosiasikan kesepakatan yang bisa memangkas tarif dari Eropa untuk mobil-mobil AS. Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Junker pun diprediksi akan bertemu dengan Trump pekan depan.
Para ekonom mengatakan tarif yang berlaku saat ini memiliki dampak yang kecil, tetapi meletusnya perang dagang di sektor otomotif bisa memberi implikasi yang lebih jauh lagi.
![]() |
"Sejauh ini, strategi ini belum menghasilkan hasil yang sangat positif," kata Cohen-Setton. "Itu adalah strategi sama yang seharusnya dilakukan dalam negosiasi baja dan aluminium [...] dan pada akhirnya kita memperoleh tarif. Itu adalah jejak rekam pemerintahan ini. Jadi, kecuali ada dorongan yang lebih kuat dari lobi [tentang] mobil, menurut saya itu adalah preseden penting."
Kajian dari Peterson mengasumsikan pabrikan tidak akan mengenakan tarif sepenuhnya ke konsumen. Kajian itu juga mengkalkulasikan peningkatan harga sticker menggunakan perkiraan melewati dua-pertiga ongkosnya.
Artinya, sebuah Ford Escape dengan 40% konten asing akan terkena tarif US$2.274, tetapi harga saat ini senilai US$22.300 bisa naik US$1.571 jika tarif yang dikenakan ke konsumen hanya sebagian.
Mobil dengan kategori sama yaitu Nissan Rogue seharga US$22.898 bisa terkena tarif penuh senilai US$4.393 berdasarkan 80% konten asing yang dimilikinya, tetapi harganya bisa naik hanya US$2.790. Namun, Honda CR-V yang harganya US$22.198 bisa mendapatkan tarif US$1.963 karena hanya mengandung 35% konten asing, dan dengan tingkat yang dikurangi, kenaikan harga yang harus dibayarkan konsumen nantinya adalah US$1.363.
Jika tarif diberlakukan, Lexus NX terlaris yang kini harganya mencapai US$32.927 bisa melonjak sampai US$40.233 jika Toyota mengenakan potensi tarif US$7.306 sepenuhnya berdasarkan kandungan 95% konten asing. Namun, sebuah Acura RDX dengan 35% konten asing akan mengalami kenaikan harga sticker menjadi di bawah US$36.500 jika seluruh ongkos tarif ditambahkan ke harga dasar US$33.464.
Peterson berasumsi tidak ada negara yang akan mendapatkan pengecualian ketika memperhitungkan tarif, tetapi tidak memasukkan Kanada karena data yang tersedia tidak memisahkan konten mobil AS dan Kanada. Alhasil, potensi dampak tarif bisa saja kurang dari estimasinya.
![]() |
(roy/roy) Next Article Mendag AS: Terlalu Dini Bagi AS Mundur dari WTO
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular