China Semakin Mantap Tinggalkan Batu Bara, Hijrah ke Gas

Gustidha Budiartie & Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
28 June 2018 13:18
China semakin mantap menyiapkan infrastruktur gas, perlahan tinggalkan batu bara
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia- China semakin memantapkan langkahnya untuk konversi dan menggunakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Terutama soal penggunaan batu bara, yang akan digeser ke gas.

Ini seperti yang diungkap oleh Li Yalan selaku Chairperson of the Board of Division Beijing Gas Group. Di forum konferensi gas dunia, 27th world gas conference, ia membuka sejumlah rencana China menyiapkan infrastruktur gas di dalam negerinya.



Dalam bahan pemaparannya, Li mengatakan, China sudah melakukan impor gas mulai 2006. Saat ini, 39% pasokan gas di China berasal dari impor. China mengimpor gas lewat pipa dari 4 negara dan impor gas berbentuk LNG dari 17 negara .

Tahun lalu saja, China mengimpor lebih dari 900 juta meter kubik gas. Sejak 2006, jumlah impor gas China terus mengalami tren kenaikan.

Saat ini, panjang pipa gas di China adalah 70.000 km. Pada 2020, panjang pipa gas China akan dibangun tambahannya hingga 100.000 km. Li memaparkan, China sudah mengoperasikan 18 terminal LNG dengan kapasitas 60 juta ton per hari. Jumlah ini akan naik menjadi 80 juta ton per tahun.

Dengan berbagai transformasi ini, Li mengatakan di 2030 gas akan menggeser batu bara sebagai sumber energi China. Kemudian di 2040, gas akan menjadi sumber energi nomor satu menggeser minyak.

Seperti diketahui, China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Tahun lalu, negeri ini membakar setidaknya 4,49 miliar ton batu bara untuk memenuhi kebutuhan energinya. Dari total konsumsi itu, sebagian besar masih diproduksi sendiri dan sisanya dipasok dari luar negeri alias impor.

Tahun lalu, impor batu bara China mencapai 270,9 juta ton. Sebagian besar impor berasal dari Amerika Serikat, tepatnya sebanyak 30%.

Selain menyiapkan infrastruktur untuk optimalisasi penggunaan gas alam, China juga sudah mulai memanfaatkan batu baranya untuk diubah menjadi gas dan dijadikan bahan bakar.

Seperti yang pernah dipaparkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot, April lalu.

Bambang mengatakan pemanfaatan batu bara di China hingga bisa menjadi avtur, Di sana batubara sudah maju sekali sampai ke avtur, juga fuel dan diesel. Batu bara ke liquid, syngas, dan kimia juga seperti olefin, metanol, dan etanol," kata Bambang.

Tidak hanya itu, pemerintah China juga memperkenalkan standar energi terbarukan dan mewajibkan seluruh produsen pembangkit swasta (IPP) untuk menetapkan porsi 15% penggunaan energi baru di portofolio pembangkit listrik hingga 2020 nanti.
(gus/gus) Next Article KTT COP26 Kasih Angin ke Batu Bara, 'Kiamat' Masih Lama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular